SEMARANG (jatengtoday.com) – Sebanyak 10 ribu siswa miskin di Jateng mendapatkan bantuan masing-masing Rp 1 juta. Siswa di sekolah swasta juga dapat Bantuan Siswa Miskin (BSM) ini.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng, Padmaningrum menuturkan, BSM ini justru diprioritaskan untuk siswa di sekolah swasta. Porsinya 70 persen.
“70 persen untuk sekolah swasta, 30 persen sekolah negeri. Pencairan sudah dilakukan sebagian pada Agustus lalu,” ucapnya, Kamis (3/9/2020).
Keputusan memperbesar porsi bantuan untuk swasta ini bukan tanpa alasan. Dikatakan, saat pandemi Covid-19, banyak sekolah swasta yang goyah. Sebab, banyak siswa yang nunggah pembayaran sumbangan pembinaan sekolah (SPP).
“Karena menganggap sekolah libur, jadi SPP-nya belum teratasi dengan baik sehingga kita mengambil langkah 70 persen untuk sekolah swasta,” bebernya.
Tunggakan SPP ini, lanjutnya, bukan masalah sepele. Ada beberapa sekolah swasta yang sampai gulung tikar.
“Ada beberapa sekolah swasta yang tutup, dan ini menjadi prioritas kami kalau bisa dipikirkan lagi agar sekolah swasta bisa dapat terus membantu pendidikan masyarakat,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Padma menjelaskan, BSM ini hanya digelontorkan untuk siswa miskin yang duduk di bangku SMA, SMK, dan SLB, sesuai kewenangan provinsi.
“Bantuan BSM ini akan sangat meringankan kebutuhan siswa, apalagi banyak orang tua siswa yang ekonominya terdampak karena pandemi. Harapannya, sekolah swasta juga bisa kembali memenuhi kebutuhannya,” tandasnya. (akr)
editor: ricky fitriyanto