in

Dirut Bulog Ancam Mundur, Dinilai Coreng Citra Pemerintah


SEMARANG (jatengtoday.com)
– Sikap Direktur Utama (Dirut) Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Budi Waseso yang mengancam mundur dari jabatannya, mendapat kritikan pedas dari sejumlah pihak. Ancaman yang dikemukakan Buwas, sapaan akrab Budi Waseso itu dinilai tidak dewasa dan terkesan emosional.

Bahkan cenderung mengedepankan sikap ego sektoral yang mencoreng citra pemerintah ketimbang mencari solusi atas masalah yang terjadi di Bulog demi kemaslahatan rakyat. Pernyataan Buwas tersebut muncul setelah ada wacana jika Kementerian Sosial (Kemensos) mengambilalih 100 persen penyaluran beras untuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komaruddin mengatakan semua program pemerintah seharusnya bisa dibicarakan di internal terlebih dahulu supaya tidak menjadi kontroversi di masyarakat. “Jika terus ribut, terlihat koordinasi dan komunikasi di antara kementerian ini jelek. Efeknya, citra pemerintah dan Presiden Jokowi pun menjadi tercoreng. Citra pemerintah jelek. Lembaga yang seharusnya mensejahterakan rakyat tetapi malah ribut sendiri,” katanya, Kamis (3/7/2019).

Dikatakannya, permasalahan yang seharusnya diurai adalah melakukan evaluasi untuk penyelesaian masalah yang terjadi di internal Bulog. Contohnya masalah kelebihan stok beras yang ada di gudang. Hal itu memicu masalah baru. “Jika beras yang ada di gudang tidak berlebih, maka tidak akan menimbulkan masalah,” katanya.

Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengungkapkan hal serupa. Dia meminta agar segera dilakukan koordinasi antara Bulog dengan penyaluran BPNT atau Rastra, dalam hal ini Kementerian Sosial.
“Harusnya masalah ini bisa diselesaikan internal pemerintah, lakukan koordinasi antar pemerintah,” ujar Enny.

Menurut dia, sikap Buwas yang mengancam akan mengundurkan diri merupakan model komunikasi yang buruk. Hal terpenting adalah agar bagaimana kebutuhan masyarakat terpenuhi. “Saya tidak tahu apakah ada koordinasi di internal atau tidak. Tapi mengancam mundur dari jabatan ini sangat buruk,” ujarnya.