SEMARANG (jatengtoday.com) – Direksi Bank Jateng dan PT Jamkrida Jateng diminta keluar ruangan saat rapat dengan pimpinan DPRD Jateng. Pasalnya, dalam rapat bersama dengan agenda konsolidasi dan evaluasi, Direktur Utama (Dirut) dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut tidak hadir dan hanya mewakilkan ke jajaran direksi.
Bank Jateng diwakili Direktur Bisnis Korporasi dan Komersial Pujiono. Sedangkan PT Jamkrida Jateng mengutus Direktur Operasional Adi Nugroho. Ketidakhadiran Dirut disayangkan. Sebab, rapat tersebut menuntut kehadiran pengambil keputusan.
Wakil Ketua DPRD Jateng, Sukirman mengungkapkan, rapat digelar Jumat (19/6/2020) lalu. Dalam undangan yang dikirimkan beberapa hari sebelumnya jelas ditulis dengan huruf tebal agar Dirut BUMD hadir secara pribadi dan tidak mewakilkan.
“Pak Ketua (Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto) bersikap tegas dengan mengusir mereka karena dirut harus hadir secara pribadi,” ungkapnya, Rabu (24/6/2020).
Politisi PKB ini menambahkan, awalnya dalam rapat ada perkenalan yang dilakukan oleh Ketua DPRD Jateng terhadap para direksi BUMD dan Perusda. Ketua dewan membacakan absen satu persatu karena selama ini belum mengenal secara pribadi para direksi.
Ketika membaca daftar hadir Bank Jateng dan PT Jamkrida, diketahui kalau yang hadir bukan dirutnya. Maka seketika itu juga ditanyakan kemana dirutnya.
“Yang Bank Jateng mengatakan Dirut tidak datang karena bertemu Rektor UGM. Sedang Dirut Jamkrida dikatakan ada kegiatan lainnya,” bebernya.
Sukirman menjelaskan, rapat yang diadakan tersebut merupakan konsolidasi antara pimpinan DPRD Jateng dengan para Dirut BUMD dan Perusda di lingkungan Pemprov Jateng. Agenda dalam rapat tersebut ada dua hal.
Yaitu evaluasi kinerja BUMD dan Perusda di Pemprov Jateng dan kedua melakukan cek atau monitoring terkait hasil Rakor Pendapatan yang digelar Februari lalu di Surakarta. Saat ini juga menghadapi pembahasan Rancangan Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
“Dari satu sisi kontrol kenaikan pendapatan dan seterusnya apalagi saat ini pandemk Covid-19, ada potensi pendapatan kita menurun. Kita ingin mendorong BUMD dan perusda agar lebih meningkatkan kinerja dan business plannya,” katanya.
Sukirman mengatakan, ketidakhadiran dirut dalam rapat ini jelas sangat mengganggu. Tujuan rapat pun tidak bisa dilaksanakan karena mereka tidak hadir secara langsung.
“Bagaimana kita bisa membicarakan penyertaan modal, bagaimana membicarakan persoalan yang ada kalau direktur utamanya tidak bisa hadir secara langsung,” tegasnya.
Menanggapi hal itu, Dirut Bank Jateng Supriyatno menjelaskan dirinya tidak datang dalam rapat dengan Pimpinan DPRD karena disaat bersamaan mengunjungi sejumlah nasabah terkait penanganan Covid-19. “Saat itu sudah ada kunjungan kepada nasabah yang sudah kita agendakan. Saat itu saya tidak berada di Semarang,” ujarnya usai rapat dengan Komisi C DPRD Jateng di Gedung Berlian, Kamis (25/6/2020)
Dia menambahkan tidak ada niat untuk melecehkan DPRD Jateng terkait ketidakhadirannya tersebut. “Saya kira kok tidak ada melecehkan. Saat ini semuanya konsen dengan kesehatan dan nyawa nasabah,” imbuhnya. Menurut dia, saat ini semua menghadapi situasi yang sangat tidak normal akibat pandemi Covid-19. Dia meminta semua pihak sama-sama menjaga suasana yang kondusif. Sebab pandemi membuat suasana diluar dugaan dan penanganannya membutuhkan kecepatan. Supriyatno berharap ke depan bisa duduk bersama dengan DPRD Jateng untuk berkoordinasi.
Ditanya terkait permintaan suntikan modal ke Bank Jateng, dia menjelaskan permodalan adalah masalah bersama. Hal tersebut sudah menjadi keinginan Bank Jateng dan sebagian pemegang saham. Terlebih menurutnya Bank Jateng cukup menguntungkan. “Ke depan duduk bersama lagi, saya kira statement dan dukungan pemprov sudah sangat besar. Hanya saja kondisi (pandemi) begini akan mempengaruhi anggaran pemerintah daerah,” paparnya.
Sementara Dirut PT Jamkrida Jateng Nazir Siregar menyatakan tidak ada upaya dari pihaknya untuk melecehkan dewan.
“Tidak ada niatan untuk melecehkan lembaga, sebelumnya saya selalu hadir jika ada undangan dari DPRD,” katanya melalui pesan WhatsApp yang diterima wartawan.
Nazir menjelaskan, pihaknya menerima undangan dari DPRD Jateng pada Kamis (18/6/2020) siang melalui fax untuk hadir pada Jumat (19/6/2020). Sementara pada hari Jumat dia berada di Jakarta untuk meeting. (*)
editor: ricky fitriyanto