in

Dinkes Yakinkan Tenaga Medis di Faskes Tingkat Pertama Aman Corona

SEMARANG (jatengtoday.com) – Jumlah pasien yang berobat di fasilitas kesehatan tingkat pertama menurun. Ada indikasi, masyarakat takut datang ke puskesmas dan dokter keluarga, karena takut virus corona.

Dinas Kesehatan Kota Semarang telah memberikan dukungan pelayanan kesehatan bagi peserta JKN-KIS dan masyarakat umum dengan memberikan masker, APD dan melakukan tes swab kepada tenaga medis.

“Kalau dokternya telah dilakukan test swab, kenapa masyarakat masih tidak percaya untuk berobat? Tentunya ini menjadi tugas kita termasuk teman-teman dari BPJS Kesehatan untuk melawan hoaks yang beredar di masyarakat,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Mochammad Abdul Hakam, Kamis (11/6/2020).

Edukasi kepada masyarakat, lanjutnya, sangat penting agar tingkat kepercayaan masyarakat dalam pelayanan kesehatan meningkat. Pihaknya mengaku telah telah melakukan koordinasi dengan BPJS Kesehatan untuk mempermudah alur pelayanan konsultasi dokter bagi pelayanan pasien nongawat darurat. Baik melalui Mobile JKN, telepon, Video Call maupun whatsapp yang menggunakan nomor ponsel dokter di fasilitas kesehatan.

Selain itu, telah dilaksanakan pula sistem peresepan obat secara online baik kepada peserta JKN-KIS maupun pasien umum, BUMOKSI sebagai salah satu pelayanan home care apabila pasien tidak bisa datang ke faskes maka ambulans motor yang akan datang ke rumah-rumah. Serta adanya aplikasi PUSTAKA (Puskesmas Tanpa Antrian) di seluruh Puskesmas di Kota Semarang.

Aplikasi tersebut menjadi andalan Dinas Kesehatan Kota Semarang, pasien akan diatur jam kedatangannya berbanding dengan ketersediaan dokter dan jam pelayanan dokter dengan estimasi pemeriksaan setiap pasien kurang lebih dalam 1 jam 10 pasien.

“Kami juga memiliki Klinik Febris yang dibentuk di akhir Maret 2020, sehingga semua masyarakat yang datang ke Puskesmas dalam kondisi demam dilaksanakan pemisahan pelayanan dengan pasien tanpa gejala demam,” paparnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, test swab bagi dokter di FKRTL sudah di fasilitasi RS masing-masing. Seperti RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang, RSUP dr Kariadi, RS Nasional Diponegoro, RS Pantiwilasa, dan rumah sakit lainnya di Kota Semarang. Rata-rata sudah melakukan sampling dan bahkan dokter-dokter yang melakukan pelayanan di garda terdepan sudah dilaksanakan pemeriksaan lebih awal.

“Kota Semarang ini harus sehat, saya sangat mengharapkan agar warga Kota Semarang ini sehat kembali karena tanpa masyarakat yang sehat termasuk didalamnya para dokter maka tidak akan produktif, entah di sisi ekonomi ataupun kegiatan kegiatan lainnya tidak akan maksimal,” tegasnya.

Peran Dinas Kesehatan dalam mengawal pelayanan kesehatan termasuk didalamnya program JKN-KIS sangatlah penting, terutama dalam masa pandemi Covid-19 ini. Karena, dalam periode Januari – April 2020 sendiri untuk di kota Semarang terdapat 887.590 kunjungan peserta JKN-KIS ke FKTP dan adanya 106.003 rujukan pasien peserta JKN-KIS untuk mendapatkan pelayanan kesehatan ke FKRTL.

“Dengan adanya dukungan dari Dinas Kesehatan dalam memberikan perlindungan bagi tenaga medis, tentunya sangat berdampak baik kepada peserta kami yang hendak berobat ke fasilitas kesehatan,” ucap tutur Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang, I Gusti Ayu Mirah S. (*)

 

editor: ricky fitriyanto

Ajie MH.