in

Dinkes Sebut Satu Penderita Positif Covid-19 di Semarang Bisa Tulari 11 Orang

SEMARANG (jatengtoday.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mencatat peningkatan angka Orang Dalam Pantauan (ODP) Covid-19 di Kota Semarang. Jika pada 25 Mei 2020, ODP di Kota Semarang tercatat sebanyak 148 orang, hingga 29 Mei 2020 (lima hari) jumlah ODP menjadi 200 orang.

Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 128 orang, positif 90 orang, perbaikan klinis 84, sembuh 256 orang, dan meninggal 39 orang. Peningkatan tersebut cukup mengkhawatirkan mengingat masih banyaknya warga yang memilih tetap berkegiatan tanpa mengikuti standar operasional prosedur (SOP).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam mengakui belakangan ini terjadi peningkatan cukup drastis. “Kota Semarang saat ini berlipat, salah satunya dari Klaster Pasar Kobong. Dari yang kami temukan awal, dalam proses tracking yang dilakukan, satu penderita di sana kontak erat dengan lainnya,” katanya.

Sehingga penularannya sangat mengkhawatirkan. Bahkan satu penderita bisa kontak empat hingga enam orang dan positif. “Bahkan ada yang kontak dengan 11 orang. Tentu, ini sangat mengkhawatirkan. Pemutusan mata rantai harus bisa didukung masyarakat dengan tertib menjalankan SOP Kesehatan,” ungkapnya.

Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan Pemkot Semarang berupaya untuk memaksimalkan pelacakan orang yang kontak fisik dengan penderita untuk menekan penyebaran Covid-19. “Sebelumnya, klaster Pasar Kobong Semarang temuan delapan kasus reaktif dari rapid test yang dilakukan. Kemudian Pemerintah Kota Semarang berupaya melakukan pelacakan, hasilnya didapati, bahwa orang di sekitarnya, yakni keluarga dan tetangganya terkena Covid-19,” katanya.

Hendi sapaan akrab Hendrar Prihadi meminta agar masyarakat tidak menyepelekan SOP Kesehatan. Sebab, tidak menjalankan SOP Kesehatan bukan hanya membahayakan dirinya sendiri, melainkan juga membahayakan orang di sekelilingnya. “Covid-19 Ini bukan soal urusan diri sendiri, tetapi juga menjaga sekelilingnya, ini yang harus benar-benar dipahami agar bisa lebih peduli,” ujarnya.

Dia juga meminta agar semua warga saling mengingatkan, apabila ada warga yang tidak menggunakan masker. “Tolong diingatkan, karena itu untuk menjaga keselamatan diri dan orang di sekitarnya,” katanya.

Sebelumnya, terdapat dua keluarga di Pedurungan positif Covid-19. Seorang suami merupakan pedagang di Pasar Kobong, setelah dilakukan tracking dan rapid test dan swab test, istri dan anaknya dinyatakan positif. Bahkan beberapa tetangganya juga dinyatakan positif. (*)

 

editor: ricky fitriyanto

Abdul Mughis