Kamis, Februari 25, 2021
  • Pedoman Media Saiber
  • Kantor dan Redaksi
  • Masuk
IKUT MENULIS
Jateng Today
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
No Result
View All Result
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
No Result
View All Result
Jateng Today
No Result
View All Result

Diminta Rapid Test Massal Karyawan, Dinkes Kota Semarang: Setuju, Tapi Bayar Mandiri

Untuk menyediakan protokol kesehatan karyawan saja butuh biaya besar, apalagi rapid test.

Abdul Mughis oleh Abdul Mughis
Rabu, 15 Juli 2020
di PENDIDIKAN - KESEHATAN
Reading Time: 4min read
Diminta Rapid Test Massal Karyawan, Dinkes Kota Semarang: Setuju, Tapi Bayar Mandiri

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Moch Abdul Hakam. (abdul mughis/jatengtoday.com)

BagikanTwit

SEMARANG (jatengtoday.com) – Dinkes Kota Semarang setuju dengan usulan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jateng yang meminta Pemkot Semarang melakukan rapid test massal untuk karyawan.

“Saya setuju (rapid test massal). Tapi itu (bayar) mandiri,” kata Kepala Dinkes Kota Semarang, Moch Abdul Hakam, Rabu (15/7/2020).

Dijelaskannya, mengingat anggaran APBD Kota Semarang yang terbatas, maka pihaknya menyarankan perusahaan melakukan rapid test secara mandiri. “Jadi begini, mereka itu memfasilitasi untuk karyawan sendiri untuk rapid test. Nanti kalau hasilnya reaktif, baru kami lakukan swab test,” terangnya.

Biaya Rapid Test Rp 150 Ribu

Mengenai rapid test yang selama ini banyak dikeluhkan masyarakat karena tarifnya mahal dan berbeda-beda, Hakam mengaku telah melakukan koordinasi dengan sejumlah elemen asosiasi untuk melakukan standarisasi tarif rapid test. Di antaranya asosiasi rumah sakit, klinik utama, laboratorium swasta, dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Semarang.

“Mereka sepakat, harga untuk pemeriksaan rapid test maksimal Rp 150 ribu. Di situ tidak ada kata-kata mengeluarkan surat keterangan. Jadi apabila ‘surat keterangan’ itu kembali ke masing-masing asosiasi, mau menambahi berapa. Tapi kan tidak mungkin kalau hanya rapid saja, kalau mereka butuh surat keterangan ya harus menambah biaya. Itu kan ada tanda tangannya dokter, tanggung jawab dokter. Tapi kalau rapidnya Insya Allah semuanya sudah Rp 150 ribu,” tambahnya.

Lebih lanjut, apabila di lapangan ditemukan pelayanan rapid test dengan memungut harga lebih tinggi dari kesepakatan tersebut, pihaknya akan menegur. “Jelas, kami akan menegur, karena regulasinya ada di kami. Karena sudah bertemu semua (sepakat),” katanya.

Sementara itu, menyikapi timbulnya klaster baru Covid-19 di tiga perusahaan besar Kota Semarang beberapa waktu lalu, Hakam menyebut dari jumlah 300-an karyawan dari tiga perusahaan besar yang dinyatakan positif Covid-19, separuhnya terkonfirmasi sembuh.

“Alhamdulillah, mendekati separuh karyawan dari tiga perusahaan itu sudah sembuh,” kata dia.

Beberapa hari yang lalu, lanjutnya, juga dilakukan test dan pemeriksaan di daerah Semarang Utara dan Genuk menunjukkan hasil cukup baik. “Sebagian besar atau 99 persen non reaktif. Sehingga tidak ada yang diteruskan proses swab test,” tuturnya.

Mengenai apakah tiga perusahaan tersebut telah memulai aktivitas operasional, dia mengaku tidak memiliki kewenangan untuk menyampaikan hal tersebut. “Itu kewenangan Dinas Tenaga Kerja Kota Semarang, Apindo dan pihak perusahaan. Kami hanya menyampaikan rekomendasi bahwa jangan sampai kejadian tersebut terulang,” katanya.

Penerapan protokol kesehatan menjadi point terpenting untuk diterapkan di tiga perusahaan tersebut, termasuk perusahaan yang lain. “Terutama pada saat jam istirahat, salat dan makan, harus benar-benar diperketat. Hampir 99 persen dari karyawan positif kemarin adalah OTG (orang tanpa gejala),” katanya.

Ketua Apindo Jateng Frans Kongi meminta Pemkot Semarang maupun Pemprov Jateng melakukan rapid test untuk semua karyawan di Kota Semarang dan Jawa Tengah. Hal itu menyikapi timbulnya klaster baru Covid-19 di tiga perusahaan besar Kota Semarang.

“Kami mendukung upaya pemerintah dalam penanganan Covid-19 ini. Maka pemerintah harus melakukan rapid test massal karyawan. Pemerintah harus membiayai rapid test tersebut, karena kami sendiri kan sudah susah terkait keuangan,” katanya.

Status pandemi yang ditetapkan ini telah menjadi permasalahan dan tanggung jawab negara untuk melindungi rakyatnya. Maka pemerintah harus memfasilitasi penanganan pandemi tersebut. Tidak hanya itu, pemerintah mestinya juga harus membantu mencarikan solusi atas kesulitan para pengusaha akibat terdampak pandemi ini. Tujuannya, agar roda ekonomi masyarakat dan industri tetap berjalan serta agar tidak terjadi krisis ekonomi.

“Kami pernah menyampaikan untuk relaksasi pajak. Baik pajak penghasilan perusahaan, pribadi dan lain-lain, kami minta pajak ini bisa ditunda, enam bulan lah,” katanya. (*)

 

editor: ricky fitriyanto

 

Trending Topic: Apindo Jateng Minta Pemerintah Rapid Test Karyawan Pabrikbiaya rapid testbiaya rapid test mahalRapid test massal karyawan
Masuk untuk Berkomentar

TERBARU

Luncurkan Dua Single Baru, Killer of Gods Angkat Kekacauan Pemerintahan dan Konspirasi

Luncurkan Dua Single Baru, Killer of Gods Angkat Kekacauan Pemerintahan dan Konspirasi

25 Februari 2021
Kecelakaan Beruntun di Tanjakan Silayur Ngaliyan, Satu Orang Meninggal

Kecelakaan Beruntun di Tanjakan Silayur Ngaliyan, Satu Orang Meninggal

25 Februari 2021
Featured Video Play Icon

[Video] Museum Kota Lama Semarang Kebanjiran

25 Februari 2021
Mirip Flu Spanyol dan Kolera, Corona Disebut Wabah Siklus 100 Tahun

Limbah Medis Penanganan Covid-19 di Semarang Capai 320 Kilogram Perhari

25 Februari 2021
Semarang Masih Tergenang, Ribuan Rumah Terendam

Semarang Masih Tergenang, Ribuan Rumah Terendam

25 Februari 2021
Jalur Kaligawe Lumpuh Total, Ketinggian Banjir Hampir Semeter

Jalur Kaligawe Lumpuh Total, Ketinggian Banjir Hampir Semeter

25 Februari 2021

POPULAR NEWS

  • Eksotisme Bledug Kuwu, Situs Legenda Jaka Linglung

    Eksotisme Bledug Kuwu, Situs Legenda Jaka Linglung

    3619 share
    Share 1448 Twit 905
  • 10 Aplikasi Home Recording Musik Paling Canggih yang Patut Kamu Coba

    6348 share
    Share 2539 Twit 1587
  • Kulineran di Kakkoii Semarang, Boleh Makan Sepuasnya Tapi Harus Habis

    694 share
    Share 278 Twit 174
  • Cara Hack Running Text LED Toko

    2826 share
    Share 1130 Twit 707
  • Ada Wahana Ice Skating di Mal Tentrem, Pakai Es Asli

    1377 share
    Share 551 Twit 344
jateng today

Kantor dan Redaksi

Diterbitkan oleh PT Cakra Media Jateng Kantor, Redaksi:
Gd. Monod Diephuis & Co.
Jl. Kepodang 11-13 Kota Lama, Semarang.

Telp: 024-8694252, 081325175005
Email: jatengtodayredaksi@gmail.com
Info Iklan: 081-325-17-5005

Direktur: Agus Suryo Winarto
Pemimpin Redaksi: Ricky Fitriyanto
Staf Redaksi: Tri Wuryono (Editor), Abdul Mughiz, Ajie Mahendra, Baihaqi Annizar, Yoyok Kusri
Webmaster: Day Milovich
Desain Grafis: Ninna Prana S
  • Pedoman Media Saiber
  • Kantor dan Redaksi

© 2018 Jateng Today

No Result
View All Result
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
  • Masuk

© 2018 Jateng Today

Hai, Jumpa Lagi!

Masuk ke Akun Anda

Lupa Password?

Buat Akun Baru

Selangkah lagi. Isi formulir berikut:

Buat isian di semua kotak Masuk

Siap memulihkan password

Masukkan username atau email Anda untuk ganti password baru

Masuk