Selain itu, lanjut dia, Pemkot Semarang juga akan memberikan dana bantuan menggunakan APBD. Namun pihaknya mengaku belum mengetahui berapa nilai uang bantuan dari Pemkot. “Nanti, dana itu tidak diberikan tunai, melainkan disalurkan melalui rekening masing-masing. Hanya sekali pemberian,” katanya.
Dijelaskannya, penerima dana bantuan tersebut bagi warga binaan resmi atau WPS penghuni wisma tetap. Sedangkan freelance WPS tidak akan menerima dana bantuan jaminan hidup. Berdasarkan data, penghuni wisma tetap berjumlah 476 WPS. “Kami akan melakukan verifikasi ulang terkait data tersebut. Biasanya ada yang tidak mau menerima dan tidak mau didata. Ada yang pulang dengan sendirinya,” katanya.
Rencana penutupan Argorejo tersebut, lanjut Anggie, telah ditetapkan sejak 2018 silam. Namun ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan dan dipersiapkan. Termasuk mempertimbangkan nasib warga setempat yang mata pencahariannya di sekitar lingkungan tersebut. Misalnya tenaga asuh anak, tenaga laundry, penjual makanan, dan lain-lain.
“Kami telah mempersiapkan secara matang agar mereka tidak kehilangan pekerjaan pasca ditutup,” katanya.
Pihaknya telah melakukan berbagai langkah antisipasi. Di antaranya dengan memberikan berbagai pelatihan wirausaha dan keterampilan, serta bantuan dana jaminan hidup. “Pasca pentutupan, Pemkot Semarang berencana menjadikan kawasan tersebut sebagai kampung tematik pusat kuliner. Kami melakukan pendampingan, yang mereka ingin seperti apa,” katanya.
Sementara itu, pemerhati sosial, Paskalis Abner, sebelumnya mempertanyakan kesiapan Pemkot Semarang pasca Argorejo ditutup. Menurut dia, ada beberapa pertanyaan, apakah Pemkot Semarang saat ini telah mempersiapkan langkah penanganan pasca Argorejo ditutup? Misalnya kemungkinan beberapa di antara mereka melakukan praktik prostitusi di tempat lain. Bagaimana cara mendeteksi dini setelah penutupan lokalisasi tersebut? Apabila masih muncul praktik prostitusi di tempat lain, lantas apa langkah pemerintah? “Misalnya di hotel-hotel, rumah kos dan lain-lain secara sembunyi-sembunyi. Ini perlu ditelaah lebih dalam,” katanya.