SEMARANG – Tiga kios Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan Barito Semarang Timur tersambar api yang diduga disebabkan dari alang-alang yang terbakar. Meski tidak adanya korban jiwa, kerugian ditafsir mencapai puluhan juta.
Tiga Kios PKL yang tersambar api adalah PKL No 61 milik Adi Aristiawan, kemudian menyambar dua kios yang ada disamping kanan kirinya yakni kios 60 milik Darman dan 62 milik Imam.
Informasi yang dihimpun, peristiwa ini terjadi, Senin (8/1) sekitar pukul 17.15. Diketahuinya peristiwa ini saat salah seorang warga di depan sekitaran PKL 61 yang terbakar melihat kepulan asap tebal bersumber dari belakang PKL tersebut.
“Tahunya pas pulang ngantar Bamper didaerah Pengapon, terus mau kukutan. Teman saya lihat ada kepulan asap dibelakang, saya langsung lari kedalam, melihat api sudah besar membakar bamper-bamper yang ada dibelakang,” kata pemilik kios no 61, Ardi dilokasi kejadian Senin (8/1).
Sementara, warga yang juga berada dilokasi kejadian, Andi mengatakan umber api kali pertama berada dibelakang kios PKL No 61, yang diduga bersumber dari alang-alang yang terbakar. Kemudian, api menyambar tumpukan berkakas bamper mobil yang berada kurang lebih 1 meter dari jarak bangunan PKL.
“Kalau penyebabnya tidak tahu, tapi alang-alang yang terbakar itu sudah besar membakar tumpukan bamper-bamper mobil di belakang PKL,” katanya.
Petugas pemadam kebakaran yang mendapat laporan informasi ini langsung menuju lokasi kejadian mengerahkan empat unit mobil pemadam. Petugas yang berjibaku melakukan pemadaman dan berhasil menjinakan api sebelum menjalar ke bangunan.
“Yang terbakar hanya bagian belakang, belum sampai merambat kedepan. Api sudah berhasil dipadamkan,” kata seorang petugas pemadam kebakaran.
Terpisah, Kapolsek Semarang Timur, Iptu Agil Widyas Sampurna menjelaskan tidak adanya korban jiwa dalam musibah ini dan hanya kerugian materiil. Namun demikian, pihaknya belum bisa memberikan ketarangan terkait jumlah kerugian materiil tersebut.
“Tidak ada korban jiwa, kerugian materiil masih dipastikan dengan pemiliknya. Ini masih di cek sama inafis (penyebabnya),” katanya. (*)