SEMARANG (jatengtoday.com) – Kebahagiaan sulit dibendung Tarpi, yang rumah reyotnya. Kini rumahnya dibangun oleh Satgas TMMD Kodim 0733 BS Semarang. Selama ini, Ibu Tarpi tinggal dengan suaminya Warimin dalam kondisi kesehatannya cukup memprihatinkan. Warimin terkena gejala stroke dan kini dalam kondisi lumpuh. Sehari hari waktunya dihabiskan di atas tempat tidur.
Rumahnya yang beralas tanah dan bertembok kayu sudah reyot. Kayu-kayu sudah bolong dimakan rayap. Sedangkan banyak genteng pada bolong di sana-sini. Praktis bila hujan sering bocor dan saat panas pun sinar matahari mampu menembus ke dalam rumahnya yang terletak di RT 03 RW 08 Kelurahan Rowosari, Kota Semarang.
Sejak TMMD Reguler Ke-107 Kodim BS Semarang digelar mulai 16 Maret lalu, rumah Tarpi masuk dalam jajaran Rumah Tak Layak Huni (RTLH) yang ikut direnovasi. Ada 20 RTLH yang dibangun menjadi Rumah Layak Huni.
Rumah layak adalah impian, tapi karena ekonomi yang sulit, penjual tempe ini pun menyerah pada keadaan.
“Sehari-hari saya jual tempe, untungnya kalau laku banyak tidak lebih dari Rp 15 ribu. Saya jualan di rumah dan kadang keliling desa kalau belum habis. Kalau tidak boleh keluar rumah seperti sekarang ini (pencegahan corona), saya hanya pasrah dengan pendapatan sehari-hari tidak lebih dari Rp 5 ribu. Tapi tetap saya syukuri karena adanya TMMD ini saya banyak dibantu sama bapak-bapak tentara,” ucapnya, Senin (6/4/2020).
Wanita sepuh ini mengungkapkan, saat rumahnya direnovasi, dirinya diinapkan di rumah tetangga, termasuk suaminya. “Saya juga diberi makan sama bapak-bapak tentara. kalau mereka makan, saya juga diajak makan setiap hari. Malah Pak Warimin pun sering dijenguk, diperiksa dan diberi vitamin,” imbuhnya.
Diakui, manfaat TMMD di Kelurahan Rowosari sangat banyak. Terutama terhadap masyarakat miskin seperti yang dia rasakan. Selain merasakan nyaman karena ada yang memperhatikan kehidupannya, juga keberadaan Satgas TMMD Kodim 0733 BS ini memberikan semangat bagi warga Rowosari. Dia mencontohkan karena para TNI, sekarang setiap rumah punya padasan (tempat air wudhu) untuk cuci tangan.
Terpisah, Dandim 0733 BS Semarang, Kol Kav Zubaedi mengungkapkan, pihaknya akan selalu hadir untuk dan bersama rakyat. Sebab ibu kandung TNI adalah rakyat.
“Dimana ada rakyat kesulitan, maka TNI akan datang membantu rakyat. Jadi sudah sewajarnya melalui TMMD ini kita curahkan seluruh tenaga kita untuk membantu masyarakat Rowosari. meski dalam suasana keprihatinan kewaspadaan Covid-19, tetap jalan dan bekerja meski dengan penuh kehati-hatian,” jelasnya.
Pihaknya juga merasa senang bisa bekerjasama dengan warga Rowosari. “Partisipasi masyarakat Rowosari ini sangat luar biasa. kami di sini banyak dibantu masyarakat, untuk menyediakan makan prajurit pun, banyak ibu-ibu yang menjadi relawan juru masak,” tandasnya.
Dijelaskan, RTLH di Rowosari sudah rampung 90 persen. Tinggal pengecatan atau finishing. Diprediksi 2 hingga 3 hari lagi kelar.
Sasaran pembangunan dalam TMMD Reguler Ke-107 di Rowosari ini berjalan lebih cepat dari rencana. (*)
editor : ricky fitriyanto