SEMARANG (jatengtoday.com) – Mewujudkan anggota gerakan Pramuka Jateng yang berkarakter, cakap, berdaya saing dan peduli merupakan visi yang disepakati seluruh Kwarcab se-Jateng. Butuh komitmen, sinergi dan dukungan semua pihak dalam mewujudkannya.
Hal itu disampaikan Ketua Kwarda Jateng Siti Atikoh Ganjar Pranowo dalam sambutannya saat membuka Rapat Kerja Daerah Tahun 2019 di Wisma Perdamaian, Sabtu (4/5/2019). “Sudah dirumuskan 7 program prioritas yang tertuang dalam rencana kerja tahun 2019-2023,” ucapnya.
Ketujuh program tersebut yakni Penguatan Kwarda, penguatan gugus depan dan satuan karya pramuka, penguatan pusdiklatda dan pusdiklatcab, penguatan kehumasan, optimalisasi pusat kegiatan kepramukaan “Candra Birawa”, penguatan kepedulian anggota pramuka dan penguatan pramuka garuda.
Atikoh mengatakan setiap anggota pramuka harus selalu ada dan bermakna di mana pun berada. “Pramuka harus selalu berbakti dan peduli, maka kemarin waktu saya bertemu dengan Ka Kwarda DIY juga membahas salah satu program tentang kepedulian pramuka terhadap daerah di sekitar Merapi, yang meliputi wilayah Jateng dan DIY yakni terkait mitigasi bencana,” terangnya.
Dia pun berharap bahwa setiap anggota pramuka terus meningkatkan kualitas diri dan memahami pramuka itu seperti apa. “Mempramukakan pramuka dan mempramukakan yang belum pramuka. Jadi kualitas dan kuantitas pramuka di Jateng terus meningkat,” terangnya.
Pada Rakerda tersebut juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara Kwarda Jateng dengan PT Marimas Putera Kencana. Kerja sama yang dilakukan yakni pengelolaan sampah plastik di sekolah-sekolah melalui ecobrick.
Sementara itu, General Manager PT. Marimas Putera Kencana Ong Inawati mengataka kerja sama ini merupakan program CSR dari Marimas sebagai bentuk pengelolaan sampah plastik. “Kami menyadari perusahaan kami menghasilkan makanan, minuman dalam kemasan plastik, sebab itu kami harus bertanggungjawab untuk ikut mengelola sampah plastik dengan baik,” tuturnya.
Program pengelolaan sampah melalui ecobrick ini sudah dilakukan selama dua tahun. Pada tahap awal dilakukan pelatihan-pelatihan, dan di tahun kedua ini diharapkan dilakukan pelaksanaannya secara masif di sekolah-sekolah dengan menggandeng Kwarda Jateng. (kom)
editor : ricky fitriyanto