SEMARANG (jatengtoday.com) – Aksi ricuh dilakukan massa HMI ketika menggelar aksi demo di depan kantor Gubernur Jateng, Jalan Pahlawan Semarang, Jumat (14/9/2018). Mereka memaksa ingin bertemu langsung dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Puluhan peserta aksi yang berkumpul nekat mendorong pagar kantor gubernur hingga nyaris roboh. Melihat massa yang mulai anarkis, petugas Satpol PP Jateng yang berjaga, langsung mengambil tindakan tegas. Yakni menyemprotkan alat pemadam kebakaran (apar) ke arah massa.
“Kami harus bertindak tegas karena aksi demo sudah tidak terkontrol dan merusak fasilitas komplek kantor gubernur. Ini kita sebenarnya sebagai keamanan cuma memfasilitasi untuk berunjuk rasa saja. Namun tindakan mereka sudah mengarah anarkis, yaitu merusak pintu-pintu gerbang,” ujar Slamet, salah satu petugas Satpol PP.
Tindakan tegas itu, lanjutnya, dilakukan sesuai perintah dan koordinasi dengan kepolisian yang saat itu ikut berjaga.
Sementara itu, Koordinator Aksi HMI UIN Walisongo, Abdurahman Syafrianto menjelaskan, pihaknya demo untuk menuntut pemerintah atas melemahnya nilai rupiah terhadap dollar AS hingga nyaris Rp 15 ribu.
“Melemahnya nilai rupiah, menjadi tingkat terburuk sejak krisis ekonomi 1998 silam. Kondisi tersebut berbanding dengan janji Jokowi yang akan menaikkan ekonomi sebanyak 8 persen,” terangnya.
Selain itu mereka menagih janji Presiden Joko Widodo untuk merealisasikan janji kampanyenya sebelum masa jabatan Presiden RI berakhir.
“Kami menagih janji nasionalisasi aset negara, selamatkan demokrasi, stabilkan ekonomi, apabila tidak segera ditindaklanjuti maka Pak Jokowi lebih baik mundur dari jabatan Presiden,” tandasnya. (*)
editor : ricky fitriyanto