SEMARANG (jatengtoday.com) – Modal popularitas saja tak cukup untuk menjadikan seorang caleg terpilih. Sederet caleg artis yang diturunkan ke Jateng pada Pemilu 2019 lalu rontok. Mereka kalah oleh para incumbent maupun wajah baru dari tokoh lokal.
Di dapil Jateng I misalnya, ada nama Jamal Mirdad (Gerindra) yang diprediksi gagal ke senayan. Dia kalah oleh Sigit Ibnugroho, Ketua DPC Gerindra Kota Semarang. Sementara mantan petenis Yayuk Basuki (PAN) juga gagal terpilih kembali. Partai berlambang matahari terbit tersebut di Pileg kali ini tak meraih satu pun kursi DPR RI dari Jateng.
Nasib yang sama dialami si cantik spesialis peran antagonis Cut Meyriska (Nasdem) dan pesinetron Adly Fayruz (Nasdem). Petahana Nasdem, Fadholi masih terlampau kuat di dapil Jateng I.
Di Jateng II, mantan pebulutangkis Harijanto Arbi (PSI) dan Dina Lorenza Audria (Demokrat) juga tersungkur. Begitu juga Tamara Geraldine (PDI Perjuangan).Mereka kalah oleh mantan Bupati Kudus Musthofa (PDI Perjuangan), Nusron Wahid (Golkar).
Di dapil Jateng V, pesinetron Bertrand Antolin (Nasdem) dan artis laga Miranda Vera Yuliantie (Nasdem) juga gagal. Di kandang banteng tersebut, 4 kursi disapu PDI Perjuangan. Yaitu oleh Puan Maharani, Aria Bima, Rahmad Handoyo, dan Alfia Reziani. Caleg Nasdem yang berhasil di dapil tersebut adalah Eva Yuliana.
Sedangkan di Jateng VI, Nafa Urbach (Nasdem) diprediksi gagal. Partai pimpinan Surya Paloh tersebut tak meraih satu pun kursi di dapil tersebut.
Di Jateng VIII, penyanyi Vicky Shu dan Ageng Kiwi, keduanya dari Nasdem juga tak terpilih. Sementara di Jateng IX, mantan juara tinju Chris John (Nasdem) dan pedangdut Anissa Bahar (Nasdem) juga harus gigit jari. Begitu juga dengan pesinetron Jonathan Frizzy (Nasdem) dan pedangdut Kristina (Nasdem) di Jateng X. Keduanya juga gagal.
Pengamat politik Undip Muhammad Yulianto mengatakan gagalnya sederet caleg selebritis ke Senayan menunjukkan masyarakat sudah pintar. “Masyarakat memilih tak hanya berdasarkan popularitas. Tapi mereka melihat kompetensi dan kemampuan caleg,” katanya.
Para pemilih lanjutnya, memang mengetahui sosok para artis yang kerap tampil memberi hiburan di layar kaca. Namun saat para selebritis tersebut turun berkampanye, mereka memilah-milahnya. “Para pemilih memilah apakah caleg artis benar-benar kompeten dan nantinya mampu menjalankan tugas sebagai wakil rakyat,” paparnya.
Dia menilai popularitas caleg artis kalah dengan para petahana yang memiliki jaringan luas dan merawat konstituennya sejak lama. “Mereka juga kalah dengan caleg-caleg wajah baru dari tokoh lokal. Mereka memiliki modal sosial yang kuat karena endorsernya tokoh masyarakat dan kyai,” ungkapnya. (*)