SEMARANG (jatengtoday.com) – Para pelaku usaha di Kota Lama Semarang berharap agar Pemkot mempercepat revitalisasi kawasan tersebut. Percepatan perlu dilakukan untuk meminimalisasi dampak ekonomi dan sosial akibat proyek itu.
Pengelola Rumah Makan Ikan Bakar Cianjur, Wiwin mengungkapkan, selain berkomitmen untuk memperbaiki Kota Lama, pemerintah harusnya juga memperhatikan nasib para pedagang. Hal ini, lanjutnya, sudah lama ia utarakan bersama Asosiasi Masyarakat Mbangun Oudestadt (AMBO).
Terakhir, kata Wiwin, AMBO telah melakukan dialog yang diikuti oleh berbagai elemen. Mulai pemilik gedung, pelaku usaha, kontraktor, kepolisian, dan instansi pemerintah. Dialog tersebut intinya adalah menyampaikan aspirasi orang-orang yang merasa terdampak.
“Kalau dulu tidak ada tuntutan, kami hanya menyampaikan aspirasi dari para pedagang. Intinya kami berharap agar Pemkot bisa segera menyelesaikan proyek,” ujarnya, Minggu (20/1/2019).
Namun, Wiwin menyayangkan karena sampai saat ini revitalisasi belum juga usai, meskipun di beberapa tempat sudah terlihat rapi. “Dulu becek-becek, sekarang Alhamdulillah sudah bisa dilewati meskipun belum lancar seutuhnya,” imbuhnya.
Selaku pelaku usaha, Wiwin merasakan betul dampak yang ditimbulkan akibat molornya revitalisasi Kota Lama ini. Menurutnya, banyak konsumen langganannya yang enggan berkunjung karena sulitnya akses menuju tempat usahanya itu.
“Kita pengaruh juga pada konsumen. Banyak langganan yang lama tidak kesini. Penurunan konsumennya mencapai 40-50 persen,” ungkap Wiwin.
Keluhan tersebut juga diutarakan oleh Manager Restoran Pring Sewu, Andi. Apalagi restoran tersebut berada di Jalan Suari, Kota Lama yang notabene hingga sekarang perbaikan jalannya belum selesai.
“Jalur ini lama banget nggak selesai-selesai. Kemarin gara-gara ada Bu Iriana lumayan, terus dipercepat, tetapi kan hasilnya kurang maksimal,” keluhnya.
Pengelola restoran tersebut mengaku cukup kecewa dengan ekspektasi yang dulunya sempat dicanangkan.
“Kita kan awalnya memang pengembangan dari Pringsewu Tegal, disana omsetnya lumayan besar. Pikir kami, di sini kan pusat kota, maka ekspektasinya juga tinggi. Ternyata tidak,” keluh Andi lagi.
Andi berharap pembangunan Kota Lama segera selesai, utamanya akses jalan yang banyak tempat usahanya, diprioritaskan. (*)
editor : ricky fitriyanto