in

Cerita Jongkie Tio Mempertahankan Restaurant Semarang di Tengah Persaingan Bisnis


SEMARANG (jatengtoday.com)
– Jongkie Tio, pendiri Restaurant Semarang yang berada di Jalan Gajahmada menceritakan suka duka mempertahankan usahanya. Sejak didirikan sekitar tahun 1991, bisnis kulinernya berhasil mengangkat citra masakan kampung menjadi lebih berkelas.

Menurut Jongkie yang juga seorang storyteller ini, restorannya merupakan rumah makan besar pertama di Semarang yang menyuguhkan hidangan tradisional dengan kualitas dan pelayanan internasional. Ia berani berspekulasi di tengah masuknya pengaruh budaya luar.

“Restoran lain kala itu nggak ada yang mau menyajikan makanan kampung sebagai menu utama. Tapi bagi saya, harus ada yang ‘gila’, yang mau beda dengan yang lain. Karena saya tidak ingin warisan berharga itu lenyap begitu saja,” ujar Jongkie saat ditemui, Kamis (20/6/2019).

Dalam kesempatan itu, Jongkie menceritakan awal mula karirnya sebagai restaurateur. Ternyata, bakat pria kelahiran 19 April 1941 ini memang sudah trah dari keluarganya. Restaurant Istana, salah satu rumah makan pertama di Semarang (yang menjalankan bisnis di luar hotel), merupakan usaha milik keluarganya yang didirikan pada 1986.

Sebelum tahun itu, semua tempat makan besar seperti restoran, hanya diperbolehkan buka di lingkungan hotel atau menjadi bagian dari hotel. Sehingga, maraknya restoran saat ini tak lepas dari peran dia dan keluarganya.

Jongkie mengaku turut mengurus Restaurant Istana selama kurang lebih 5 tahun. Pasca itu, ia kemudian mencoba mendirikan Restaurant Semarang dengan konsep awal International & Garden Restaurant. Yang khusus menyajikan makanan kampung dan makanan hasil akulturasi.

Ada beberapa menu andalan, seperti Bestik Jawa Pendrikan, Semur, Glewo Koyor, Asem-asem Daging Koyor, Bakmi Jawa Kampung, Lontong Opor Cap Go Meh, dan masih banyak yang lainnya.