SEMARANG (jatengtoday.com) – Caroline Joeni Djauhari merasakan pentingnya asuransi kesehatan. Wanita yang didiagnosa terkena kanker payudara dan penyakit di perut ini menjalani operasi dan perawatan di rumah sakit tanpa biaya.
Hal itu diceritakan saat menerima bingkisan sehat dari Asuransi Generali di kantor Agency Generali Amazing Headquarters, Semarang, Rabu (25/11/2020). Caroline yang sudah sembuh, tidak perlu membayar biaya rumah sakit yang lebih dari Rp 500 juta.
Penyakit saya diawali dengan gejala rasa mual dan tidak nyaman di perut saya. Saya telah berkonsultasi dengan beberapa dokter dan menjalani treatment pengobatan yang berbeda-beda. Akhirnya saya melakukan prosedur operasi yang cukup melelahkan. Selain sakit di perut saya juga terdiagnosa kanker payudara. Tapi, saya bersyukur karena saya sudah terproteksi dengan baik oleh Generali. Seluruh biaya rumah sakit pun telah dibayarkan, cashless,” paparnya.
Director dan Chief Operation Officer Generali Indonesia, Jutany Japit menambahkan, pihaknya berupaya memberikan solusi untuk menjawab kebutuhan kesehatan nasabah. Baik melalui produk maupun layanan, termasuk dalam layanan klaim.
“Merupakan komitmen kami untuk selalu mendampingi nasabah, salah satunya adalah ketika nasabah harus menjalani perawatan secara medis. Semoga proses klaim yang telah dilakukan dengan transparan, dapat membantu dan memberi kemudahan bagi nasabah,” ucapnya.
Di tengah tantangan physical distancing, Generali telah meluncurkan aplikasi nasabah iPropose untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam menjangkau financial consultant.
Selain itu, untuk membantu nasabah tetap sehat, Generali juga memiliki fitur telemedicine ‘dokter Leo’ pada aplikasi nasabah Gen iClick. Melalui fitur ini, nasabah bisa melakukan konsultasi medis secara virtual, gratis, dimana saja dan kapan saja melalui smartphone.
Lebih lanjut, dia menyampaikan, berdasarkan data keuangan yang belum diaudit, pada periode 1 Januari 2020 hingga 31 Oktober 2020, Generali telah membayarkan sebanyak lebih dari 147.000 klaim senilai lebih dari Rp 526,7 miliar yang merupakan gabungan dari manfaat meninggal dunia, kesehatan dan penyakit kritis. Nilai klaim tersebut termasuk pembayaran 274 klaim terkait Covid-19 senilai Rp 28,6 miliar. (*)
editor: ricky fitriyanto
