SEMARANG (jatengtoday.com) – Kasus Covid-19 di Kota Semarang masih mengkhawatirkan. DPRD Kota Semarang menyarankan agar masyarakat tidak merayakan malam pergantian tahun 2020-2021.
Wakil Ketua DPRD Kota Semarang Muhammad Afif mengatakan, angka Covid- 19 di Kota Semarang masih cukup tinggi. Maka liburan Natal dan Tahun Baru 2021 patut diwaspadai agar tidak memunculkan lonjakan kasus Covid-19.
“Saya berharap agar warga berkumpul bersama keluarga di tempat tinggal masing-masing saat liburan Natal dan Tahun Baru 2021. Tidak perlu bepergian ke luar kota jika tidak ada kegiatan yang sangat penting dan mendesak, ” ungkap dia, Jumat (25/12/2020).
Dikatakannya, semua orang berharap agar angka positif segera mereda bahkan bisa hilang. Tetapi ternyata hingga saat ini masih belum ada tanda-tanda kasus mereda. Maka perayaan tahun baru maupun liburan tidak perlu disambut dengan euforia yang mengarah pesta pora.
“Tidak ada salahnya kalau momen tahun baru disambut dengan kesederhanaan. Setiap warga harus bisa menjaga dan memahami untuk mengendalikan diri dengan tidak mengadakan acara yang melibatkan banyak kerumunan warga,” ujarnya.
Hal yang patut diperhatikan, kata dia, setiap orang harus memperhatikan protokol kesehatan agar tidak memunculkan klaster penyebaran baru. “Selain itu, Pemkot Semarang juga harus melakukan pengawasan terhadap semua kegiatan Natal dan perayaan malam Tahun Baru demi terciptanya suasana yang kondusif aman, nyaman dan selamat bagi warga,” ungkapnya.
Seperti diketahui, pemerintah menetapkan libur akhir tahun yang digabungkan dengan cuti bersama dan libur pengganti Idul Fitri 2020 berjumlah 11 hari. Namun kebijakan tersebut direvisi dan dipangkas menjadi 8 hari. Pengurangan libur akhir tahun dilakukan pada 28, 29, 30 Desember 2020 ditetapkan tidak libur atau tetap masuk kerja seperti biasa. (*)
editor: ricky fitriyanto