DEMAK (jatengtoday.com) – Computer Security Incident Response Team (CSIRT) Kabupaten Demak resmi diluncurkan Bupati Eisti’anah, beberapa waktu lalu. CSIRT atau tim tanggap insiden siber dibentuk dalam rangka melindungi data informasi daerah berbasis elektronik dari ancaman peretas.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Demak Endah Cahya Rini menyampaikan, CSIRT adalah tim yang bertanggung jawab untuk menerima, meninjau, dan menanggapi laporan serta aktivitas insiden keamanan siber.
“Tim ini bertugas membangun serta mengkonsolidasikan sistem perlindungan pada seluruh infrastruktur dengan informasi vital, dan bertujuan melindungi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dari potensi serangan siber,” ujarnya.
Tingginya tingkat pemanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi berbasis digital berbanding lurus atau paralel dengan hakikat ancaman yang ditimbukan. Jadi semakin banyak menggunakan digital, pada saat itu juga kerawanan muncul.
“Sehubungan maraknya peretasan pada portal layanan pemerintah dan kebocoran data pribadi itu lah melatarbelakangi dibentuknya DemakKab CSIRT,” imbuhnya.
Adapun dasar pembentukan CSIRT, lanjut Endah Cahya Rini, Peraturan Bupati Nomor 3 / 2022 tentang Sistem Manajemen Keamanan Informasi Kabupaten Demak. Seiring diresmikannya DemakKab CSIRT diharapkan dapat meningkatkan penilaian terhadap Indeks SPBE.
Selain juga menambah data dukung terhadap penilaian Indeks Keamanan Informasi ( KAMI ), serta memberikan pelayanan kepada masyarakat Demak terkait jaminan keamanan infomasi dan data.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Jawa Tengah Reina Ratnaningrum menuturkan, Kabupaten Demak adalah kabupaten/kota ke-9 yang telah meluncurkan CSIRT.
Diharapkan setelah terbentuk segera menempatkan agen CSIRT dibtiap OPD untuk menyokong CSIRT induk di Dinkiminfo, sehingga keamanan siber dapat cepat teratasi tim reaksi cepat penanganan kejahatan siber daerah.
“Jangan sampai lalai sehingga data penting dalam website dihecker oknum yang tidak punya niat baik semacam Bjorka. Pilih admin dan SDM agen CSIRT yang punya integritas, di samping rutin lakukan pengecekan,” ujarnya.
Hal sama disampaikan Direktur Keamanan Siber dan Sandi Teknologi Informasi dan Komunikasi , Media dan Transportasi (BSSN) Rinaldy mengatakan, CSIRT tidak bisa bekerja sendiri, maka harus ada koordinasi dengan OPD lain. Bahkan juga sinergi pemda dengan pemprov. Sebab saat ini serangan siber itungan bukan detik lagi, tapi mili detik. Yang terbaru tercatat 1,6 juta anomali traffict.
Sehubungan itu Bupati Demak Eisti’anah mengatakan, pihaknya segera menempatkan SDM terbaik di tiap OPD sebagai tindak lanjut untuk memperkuat DemakKab CSIRT.
Selain itu, Tim CSIRT harus dapat berkolaborasi, bersinergi dan berbagi informasi dengan seluruh stakeholder dalam melakukan penanggulangan dan pemulihan insiden siber sehingga kualitas layanan publik di Kabupaten Demak meningkat.
“Mari bersama berikan yang terbaik untuk menangkal ancaman kejahatan siber tau peretasan,” tandas bupati. (*)