in

Ketahui dan Temukan Batasan Kamu

Ketahui batasan kamu dengan refleksi apa yang kamu punya dan nilai-nilai apa yang kamu percaya.

(Credit: dizain, Shutterstock)

“Boundary” itu “batasan yang kita tetapkan terhadap orang lain”. Boundary, menunjukkan hal apa yang kita anggap acceptable, dan hal apa yang tidak acceptable dalam konteks perlakukan mereka terhadap kita. Boundary bisa dilihat dari berbagai aspek, misalnya emosional, fisik, seksual, waktu, keyakinan, budaya, dan banyak lagi. Boundary ini sendiri sangatlah penting apabila kita ingin membangun hubungan yang sehat, baik terhadap kolega, pasangan, maupun keluarga.

Mengetahui batasan kita, dan mengaturnya adalah dua hal yang sangat berbeda.

Langkah pertama dari mempunyai boundary yang sehat adalah dengan mengetahui terlebih dahulu, batasan yang kamu miliki. So, today, kita akan berbicara tentang cara mengetahui batasan yang kita miliki.

Knowing your boundary is an ongoing activity.

Dalam konteks boundary, kita tidak bisa googling untuk mendapat ready-made answer mengenai boundary milik kita sendiri. Karena, satu sama lain, setiap orang pasti memiliki batasan yang berbeda satu sama lain. Boundary yang kita miliki dibentuk oleh banyak faktor; seperti budaya, kepercayaan, tempat kita tinggal, kepribadian kita, pengalaman hidup kita, dan banyak hal lainnya.

Cara terbaik untuk memahami batasan kamu adalah dengan melakukan refleksi diri.

Apa saja hak yang kamu punya?

Kamu memiliki hak-hak dasar. Identifikasi hak tersebut, believe in them. Sehingga, akan lebih bagi kamu untuk meng-assert hal tersebut. Hak-hak ini seperti; kamu memiliki hal untuk mengucapkan tidak tanpa merasa bersalah, untuk diperlakukan dengan respek, bahwa kebutuhan kamu sama pentingnya dengan kebutuhan orang lain, dan masih banyak lagi.

Dengan mempercayai hal tersebut, maka akan lebih mudah bagi kamu untuk berhenti menjadi people pleaser terhadap orang yang tidak menghargai hal-hal tersebut.

Apa “values” (nilai-nilai) yang kamu percaya?

Batasan yang kamu miliki, berkaitan erat dengan nilai moral yang kamu pegang. Apakah kamu orang yang memegang teguh nilai budaya, apakah kamu lebih suka fleksibilitas. Hal ini bisa juga lebih praktikal. Misalnya, sebagai wanita, apakah kamu memilih menjadi wanita karir, apakah kamu memilih untuk tidak menikah dan mempunyai anak, dan banyak hal lainnya.

Dua langkah tersebut memang dapat dibaca dengan cepat. Namun ingat, proses mengenali dirimu sendiri dan menentukan batasan yang kamu miliki adalah proses yang akan terus menerus terjadi. Batasanmu mungkin saja bertambah dan berkurang seiring berjalannya waktu.

So, friends, are you ready to find out yours?

Ingin cari tahu lebih lengkap mengenai Boundary? Yuk, tonton WHITESPACE di koleksi video Lia Sidik di YouTube dan IG TV Lia Sidik. [alyssa]