in

Cara Menulis Artikel Utama

Artikel utama lebih baik berbentuk “cerita” (story), atau terdapat cerita di dalamnya. Cerita itulah yang membuat gagasan menjadi unik, tidak mudah di-copy-paste.

Orang tidak mengingat presentasi, mereka mengingat cerita. Bercerita berarti memperlakukan pembaca sebagai manusia yang bisa diajak berbicara.

Story (cerita) adalah proses di mana orang: belajar, hidup, dan percaya apapun. Jika tidak ada cerita, tidak ada ritual, agama, ilmu pemgetahuam, fantasi, berita, dll. Jadilah pencerita dalam menulis artikel.

Tentang cara bercerita, bisa baca “13 Formula untuk Storytelling“.

Yang paling singkat, gunakan formula “before after bridge”. Intinya, bercerita tentang masalah (kondisi “before”), lalu gambarkan betapa bagusnya keadaan jika masalah ini teratasi (kondisi “after”), dan “bridge” (jembatan) apa yang dibutuhkan untuk sampai ke sana.

Saya lebih suka detail bercerita yang dipakai Elon Musk, yang saya paparkan dalam link itu.

Nilai Paling Dasar dari Artikel

Apa yang kamu “jual” dan apa manfaat informasi ini bagi pembaca? Tulisan ini dapat menyelesaikan masalah apa?

Jalan tercepat menulis artikel adalah “bertanya”, membuat permasalahan yang spesifik, kemudian menguraikan terbentuknya masalah itu sampai menemukan di mana akar masalahnya. Selanjutnya, memberikan jawaban dan menguraikan detail terpenting.

Sepertinya mudah, namun tidaklah mudah untuk membujuk pembaca mengikuti gagasanmu.

Mengukur Tingkat Kepentingan Tulisan

Tulisan itu “penting”, ukurannya apa?

Tulisan dianggap penting oleh pembaca, jika berisi 3 unsur berikut:

  • Punya informasi baru, mendesak untuk diketahui. Emergency by now.
  • Mencegah kerusakan lebih jauh.
  • Mampu menawarkan masalah baru.

Artikel menarik, jika memainkan “ketakutan” dan “kekhawatiran” pembaca. Apa yang paling ditakuti orang? Jika berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan manusia: kebutuhan makanan, biologis, waktu, kebanggaan diri (self esteem), dan aktualisasi diri. Misalnya, kamu bisa menulis tentang bagaimana menulis artikel dalam waktu singkat. Akan lebih menarik jika kamu kaitkan dengan pentingnya waktu, dengan menjelaskan betapa sia-sia waktu jika tidak belajar menulis artikel dari sumber terpercaya.

Apa yang Menarik, Menurut Pembaca

Pembaca menanyakan ini selama mereka membaca:

  • Apakah dia (penulis) melakukan apa yang ia tuliskan?
  • Apakah kalau saya jalankan, ini akan berhasil?
  • Apakah dia bisa mengajari saya langkah-langkahnya?

Artikel yang baik, memiliki proof of concept (bukti nyata dari konsep kamu). Misalnya, saya menuliskan cara menulis artikel, tentu pembaca bertanya, mana buktinya? Search di Google “opini pembaca” atau “opini pembaca jawa tengah” maka akan muncul daftar tulisan saya di JatengToday. Jika belum, buatlah video atau penjelasan yang menampilkan bukti konsep yang kamu tawarkan.

3 Jenis Pembaca yang Bisa Kamu Eksploitasi

Ini dia, jenis pembaca yang bisa kamu manipulasi pikirannya:

  1. Tidak menyadari masalahnya, tidak tahu akar masalahnya. Ingatkan, bahwa kamu bisa selesaikan masalah mereka. Sadarkan, solusinya ada di depan mata.
  2. Orang yang mencari, adakah solusi lain atas masalah mereka. Mereka mencari solusi baru dan lebih baik.
  3. Membandingkan dan mengambil keputusan terbaik. Tujuan artikel utama itu memberikan perspektif.

5 Jenis Orang yang Disukai Pembaca

Berdasarkan kesukaan terhadap orang lain, orang hanya menyukai 5 jenis orang:

  1. Yang seperti mereka; Biarkan pembaca senang melihat kamu mendapatkan masalah, seperti mereka. Ceritakan bahwa kamu pernah memiliki masalah sama.
  2. Yang mereka inginkan; Yang datang sebagai penolong, pemberi, dll. Ini syarat utama agar orang mau melakukan apa yang kamu tawarkan: selesaikan tugasmu (sebagai penulis artikel, menulislah dengan baik), bantu mereka menyelesaikan masalah, dan sampaikan gagasanmu dengan baik.
  3. Yang bisa mengatasi masalah mereka;
  4. Yang mengajak mereka. Tulisan bagus, perlu menyampaikan ajakan.
  5. Yang mau balas menyukai mereka. Berikan tanggapan atau apresiasi positif sekalipun mereka memberikan komentar negatif.

Pengertian Artikel Utama

“Artikel utama”, dalam tulisan ini, berarti artikel yang menyajikan detail. Bukan sekadar opini, sikap (menggaris-bawahi sikap setuju atau tidak-setuju), bukan mendeskripsikan masalah saja. Artikel utama memberikan “akar permasalahan”, “analisis” (dan detail), dan “perspektif” (cara pandang).

Contoh artikel utama, seperti ini: “Fotografi dan Recording Video dengan Android“.

Terapkan Tips Berikut Ini dalam Menulis Artikel Utama

Berikut ini urutan yang bisa kamu terapkan dalam “artikel utama”.

“Saya Pernah Mengalami Masalah Ini”

Akurat dalam mendeskripsikan masalah secara natural.

Jadilah orang yang bercerita dari mulai bermasalah sampai menyelesaikan masalah.

Jangan bertanya apa yang pembaca inginkan. Amati perilaku mereka. Perhatikan masalah apa yang sangat menyakitkan bagi mereka. Misalnya, kamu sangat sering mendengarkan keluhan, “Betapa susahnya menghapus iklan dari browser.”

Ceritakan itu seolah-olah kamu mengalami masalah yang sama. Atau betapa seringnya masalah ini terjadi.

Tips: Sering bertanya ke sekitar, rajin browsing. Temukan masalah secara definitif.

Setiap pembaca ingin mendapatkan informasi dan menyelesaikan masalah (pertanyaan).

Gambarkan masalah dengan sangat rinci.

Bergabunglah dengan percakapan yang sudah ada dalam pikiran pembaca, dengan peristilahan mereka. Gunakan cara penyampaian yang mudah mereka mengerti, tanpa mengabaikan detail terpenting.

Siapkan Detail Terpenting

Ada “nutgraph”, langkah-langkah, foto, atau video.

Detail itu penting. Dengan memperkirakan seperti apa jika diterapkan nanti, orang bisa menimbang besar-kecilnya resiko. Detail adalah “jaminan” (garansi) kebehasilan. Berikan detail teknis. Seperti apa langkah-langkah yang harus diambil.

Gunakan “nutgraph”. “Nut” berarti “kacang” (yang enak dikunyah) dan “graph” berarti “gambar”, atau (pada prakteknya) yang dianggap gambar, seperti: tabel, video, subjudul, dll.

Membaca artikel panjang itu melelahkan. “Nutgraph” bisa menahan pembaca untuk istirahat beberapa detik dan tetap membaca. Mudah menandai tadi sampai mana. Dan secara visual menarik. Lebih mudah diingat.

Tugas nutgraph adalah “menahan” pembaca agar berhenti dari scanning dan membaca sampai selesai. Kalau membaca-ulang, mereka dengan mudah menemukan apa yang mereka cari. Nutgraph menyiasati kemalasan orang membaca.

Orang tidak suka membaca, mereka lebih suka melihat gambar.

Jangan screenshot, sebisa mungkin embed content dan cantumkan link.

Kamu bisa embed (sematkan) content dari tempat lain: pdf dari Google Drive, code dari PasteBin, feed dari Instagram atau Facebook, tweet dari Twitter, foto atau gallery dari koleksi fotomu sendiri, video atau playlist dari YouTube, dll.

Ingat: Informasi yang bagus, bisa membujuk orang untuk melakukan 2 hal: “mengambil keputusan” atau “membeli”. Keduanya bisa diringkas menjadi 1 perintah: “Lakukan seperti yang saya katakan”.

Sadarkan Pembaca, Apa Masalahnya

Sadarkan, secara eksplisit, bahwa mereka (pembaca) sedang bermasalah, tunjukkan konsekuensinya jika masalah ini tidak teratasi.

Orang mengabaikan tulisan karena mereka #tidak menyadari masalahnya.
Sadarkan pembaca, betapa mahalnya biaya keraguan dan betapa berharga waktu mereka.

Bagaimana caranya menyadarkan pembaca bahwa mereka bermasalah, dan betapa pentingnya masalah ini?

Untuk menyadarkan bahwa mereka dalam masalah, berikan konsekuensi: tunjukkan apa konsekuensinya jika masalah ini mereka abaikan.

Pembaca ingin perubahan, berikan perubahan. Tunjukkan apa yang akan terjadi nanti, #setelah mereka berubah.

Buktikan Kalau Artikel ini Bisa Diterapkan Pembaca

Pastikan, bisa dijalankan. Kamu sudah menguji tulisanmu. Bukan crafting ataupun copy-paste. Caranya, dengan menampilkan penjelasan, foto, before-after, yang membuktikan kalau artikel kamu memang “work”.

Ringkas dalam 1 Kalimat

Tulisan ini dapat saya filter menjadi 1 kalimat yang jelas.

Posisikan di awal dan jadikan sebagai deskripsi postingan. Ini yang akan muncul di hasil pencarian Google. Jangan terlalu panjang, sesingkat mungkin. Ini gagasan utama, menjelaskan apa isi artikel kamu.

Contoh deskripsi postingan (bisa sebagai lead):
Hanya butuh waktu 4 menit, sekali atur bisa berlaku selamanya, agar browser bebas-iklan, tanpa install aplikasi.

Deskripsi ini yang bikin orang mau membaca. Angle diperlihatkan di sini. No click-bait. Buatlah yang sewajarnya namun ringkas dan memperlihatkan manfaat tulisan kamu.

Berikan Kesaksian dan Bukti-Hidup

Transformasi dan koneksi bisa terjadi jika ada “kesaksian” dan “bukti-hidup”.

Tulisan yang bagus, berpijak pada: pengalaman atau otoritas keilmuan.

Penulis sebaiknya menunjukkan “Saya adalah bukti-hidup dari apa yang saya katakan”.

Bukan hanya menampilkan dalil dan analisis rasional.

Cerita yang berbasis pengalaman, lebih disukai. Pernah mencicipi rasa masakan di restoran A dan menceritakannya secara natural, lebih memiliki kekuatan daripada hanya memasukkan restoran itu dalam suatu listicle (artikel berbentuk daftar berperingkat atau tematik).

Cerita dari orang yang mengalami, lebih kuat dari iklan yang menampilkan bukti-bukti rasional di balik kualitas produk.
Begitu pula, kekecewaan seseorang yang dituliskan sebagai ungkapan pengalaman, memiliki kekuatan yang bisa menghancurkan sebuah merk dagang.

Buktikan bahwa ini bisa dijalankan. Cara terkuat: gunakan foto, video demonstrasi (peragaan), atau testimoni pihak-ketiga.

Seperti apa contohnya?
Ini adalah screenshot sebelum saya bersihkan Mi 6X dengan aplikasi Malware Byte, dan di sampingnya adalah setelah saya bersihnya. Hasilnya: 5 malware ditemukan, koneksi lebih cepat, dan bisa dilakukan tanpa root.

Manfaatkan Emosi Negatif Pembaca

Pemicunya negatif tetapi solusinya tetap positif.

Tuliskan dengan “emosi negatif”, karena “emosi” lebih mudah diingat dan yang “negatif” bisa mengaktifkan pikiran dalam memberikan reaksi.

Contoh pemakaian emosi negatif:
Jangan percaya fitur berharga U$D59 jika bisa kamu lakukan gratis dengan hasil lebih baik.

Berikan Pembalikan Resiko

Garansi mendorong orang mau melakukan. Perlihatkan konsekuensi, pastikan resiko mendekati nol.

“Pembalikan resiko” dalam penjualan, terjadi seperti dengan menambahkan kalimat “Garansi: Uang kembali 100% jika masa-uji 30 hari produk rusak”.

Jaminan itu bagus, jika bernama. Berikan nama pada jaminanmu, misalnya: “tanpa root”, “tanpa perlu install-ulang”, “tanpa laptop”, “tanpa aplikasi tambahan”, “100% work”.

Jika tidak bisa mengganti dengan yang baru, berikan garansi. Jika tidak bisa memberikan garansi, berikan petunjuk bagaimana caranya agar tidak terjadi kerusakan.

Tunjukkan bahwa kamu telah melewati resiko itu, sehingga seolah-olah kamu sudah mengatasi resiko mereka, dan tanpa ragu mereka akan mau melakukan gagasanmu.

Jika tidak bisa lakukan semua itu, ceritakan apa yang akan terjadi setelah mereka klik-tombol.

Berikan Lingkungan Aman

Ini seperti kalimat berikut:
Jika terdapat masalah, kamu bisa kembali ke keadaan semula dengan cara begini..

Menarik itu kalau ada urgensi (ada keterbatasan waktu) kelangkaan (hanya ada di sini), dan hadiah (kamu akan dapat..).

Detail itu bukan soal lengkap, tetapi soal spesifik dan pasti pada hal-hal tertentu. Spesifikasi, gambar, dan instruksi itu harus spesifik.

Banyak tutorial mendapatkan komplain karena tidak punya spesifikasi.

Lebih menarik jika “tanpa syarat”. Artikel dengan label “tanpa perlu root”, lebih banyak dibaca karena tidak ribet dan tidak makan-waktu.

Kalau sudah memahami cara-cara di atas, lupakan. Kamu tidak butuh itu lagi. Yang kamu butuhkan hanyalah sebuah template yang bisa kamu pakai untuk menulis artikel.

Gunakan Template

Ide kamu bagus kalau bisa diskala. Apakah orang lain bisa memakainya? Gunakan template.

Sebagai latihan, sebelum membuat template versi kamu sendiri, perhatikan artikel utama yang pernah kamu baca. Pilih artikel yang berhasil membujukmu. Seperti apa strukturnya? Jika sudah, cobalah membuat template sendiri, untuk kamu terapkan sesuai kebutuhan.

Artikel utama bisa ringkas, namun tidak mungkin singkat. Artikel utama berpeluang berada di “page one” Google.

1. Headline (Judul)

Kadang ada tambahan subtitle. Ini semacam perpanjangan yang bisa menarik perhatian pembaca.

Misalnya:
Judul: 9 Artis Buka Rahasia Kecantikan Kulit Mereka
Subtitle: Tidak satupun butuh perawatan tradisional (dan tidak butuh waktu lama).

2. Lead (Awal Tulisan)

Pastikan singkat, hanya 17-20 kata. Samakan dengan deskripsi tulisan, agar muncul di hasil pencarian Google. Kalau di blogspot ini bisa dituliskan pada “post description”. Jika pakai web bebasis WordPress, bisa dituliskan pada “Description” atau “Meta-Description”.

3. Deskripsikan “Masalah” secara Natural, dalam Bentuk Cerita

Bisa beberapa paragraf.

  • Tentukan akar masalahnya.
  • Mengapa masalah ini terjadi.
  • Secara teknis, apa nama masalah ini. Semua masalah ada namanya.
  • Sadarkan pembaca, apa konsekuensi yang terjadi jika masalah ini tidak segera diatasi.

4. Berikan Solusi Versi Singkat, Berbentuk Ringkasan

To the point. Gunakan selalu “piramida terbalik” (reversed pyramid). Sajikan yang terpenting dulu, kemudian detail menyusul..
Jika bentuk solusi kamu adalah video, taruh video di atas. Jika berbentuk grafis, tampilkan di atas..

5. Uraikan Detail

Pilih bentuk dan pendekatan yang tepat, sesuai masalah dalam tulisan.

Uraikan mengapa pendekatan yang lain itu lemah. Kamu bisa melakukan pembenaran nilai dan pembalikan resiko di sini.

Jika tidak terpaksa, jangan pakai “Bullets and Numbering” (bulatan dan penomoran).
Lebih baik memakai subjudul, gambar, dan penjelasan.

6. Berikan Bonus

Bonus harus relevan dengan isi artikel. Misalnya, artikel kamu tentang cara membersihkan iklan dari browser di Android, berikan alamat download .apk premium yang gratis.

Tujuan bonus adalah mengangkat kualitas artikel kamu. Bukan sekadar relevan.

Ingat, pembaca terbiasa melakukan scanning (baca-cepat) dengan scroll ke bawah untuk mencari yang terpenting menurut mereka. Kebanyakan, mencari seperti apa ending-nya, seberapa panjang, dan bisakah saya jalankan. Itu sebabnya, artikel yang bagus, berisi: subjudul, gambar, caption panjang, link video, dll. Ini bisa “menahan” pembaca agar tidak lelah dan mau tetap membaca sampai selesai, kalau perlu sampai beberapa kali membaca.

7. CTA (Call to Action)

Tanpa mengajak bertindak, orang tidak yakin apa yang harus mereka lakukan. Ajakan bertindak berarti mengeksekusi penawaran.

Tunjukkan lagi, apa yang mereka dapatkan dan pastikan tindakan mereka aman, “tanpa” resiko.

PS (Postcript). Tuliskan pesan singkat di akhir artikel. 87% pembaca memilih metode baca-cepat (scanning) dan menggulirkan halaman, untuk tahu seperti apa ending tulisanmu..

Mereka biasanya bertanya:
Berapa harganya? Mana link download aplikasi in Bisakah saya langsung menelepon atau chat di WhatsApp? Dapat bonus apa? Apa yang pertama harus saya lakukan untuk menjalankan tutorial ini?

Menulis Judul yang Menarik

5 Kualitas Penting dari Judul Menarik

  1. Raih Perhatian. Buatlah janji. Tanpa janji (promise), orang tidak mau nge-date denganmu. Tanpa janji, orang tidak ingin membuktikan. Janji adalah apa yang kamu penuhi untuk pembaca, cara terbaik menggiring pembaca agar membuktikan artikelmu memang “work”. Janji bisa diterapkan dalam kalimat seperti ini: Cara Memeriksa Keaslian Foto (dalam 2 Menit tanpa Install Aplikasi). Pembaca akan berpikir, “Benarkah secepat dan semudah itu?”.
  2. Bangkitkan respons emosional atau rasa ingin tahu. Artikel selalu menginformasikan sesuatu, yang baru dan menarik, yang menjawab asumsi lama. Misalnya: “Bahaya Menarik Nafas Panjang Saat Stress”.
  3. Langsung mengarah kepada penyelesaian. Ini dengan menjelaskan nama metodenya, kalau ada banyak alternatif. Misalnya: “Cara Menghilangkan Noda Hitam Wajah tanpa Bahan Tradisional)
  4. Orang membaca judul yang tidak lengkap. Jangan membuat jebakan klik (click bait). Harap diingat: orang membaca judul, deskripsi, lead, kemudian paragraf pertama.
  5. Tetapkan kredibilitas. Gunakan pendapat ahli, hasil riset, atau pengalaman yang sudah kamu terapkan. Buat pembaca percaya.

Pola Judul Artikel yang Disuka Pembaca

  • Bagaimana Cara untuk..
  • Transaksional < berjanji tentang apa yang akan terjadi jika mereka membacanya.
  • Alasan Mengapa
  • Pertanyaan yang menantang
  • Implikasi. Jika X maka Y. Misalnya: “Memanfaatkan 5 Menit untuk..”
  • Yang terbaru
  • Panduan lengkap.

Bentuk Artikel Utama

Bisa kamu jelajahi lebih lanjut. Yang penting, selalu eksperimen.

Menantang Opini Publik

“Menantang” tidak sama dengan “menentang”. “Menentang” pendapat umum, lebih menarik daripada “menentang”, karena terkesan lebih negatif. Tidak perlu saya berikan contohnya.

Listicle

Artikel berbentuk daftar berperingkat atau tematik.

Listicle menjadi lemah jika tidak menggunakan sudut-pandang yang bisa dipertanggungjawabkan.

Kegagalan orang menulis listicle karena hanya menyajikan daftar dan deskripsi singkat. Tanpa menjelaskan mengapa dan bagaimana kamu menyusun daftar itu.

Misalnya, mau menulis postingan berjudul “7 Tempat Paling Instagrammable di Semarang”, harus ada keterangan: Daftar ini dibuat berdasarkan apa? Apakah karena hashtag di Instagram paling banyak terkait tempat ini? Alasan keindahan? Ataukah ternyata hanya bagus di foto (bukan video)?

Kekuatan Tanda Kurung

Ini catatan tambahan. Coret dan abaikan jika nggak penting.

Kekuatan tanda kurung, kadang justru dijadikan sebagai click-bait (jebakan betmen) yang mengecewakan. Misalnya, dengan tambahan “.. (Nomor 3 Membuat Netizen Tercengang)”. Artikel seperti ini tidak akan tersimpan lama di memory pengunjung, karena tidak “bercerita”.

Gunakan kekuatan tanda-kurung untuk memberikan tekanan pada aspek yang spesifik.

  • “7 Hal di Luar Kuliah yang Bisa Kamu Lakukan di dalam Kampus (untuk Menghasilkan Uang)”
  • “Cara Mendeteksi Keaslian Foto (tanpa Install Aplikasi)”
  • “(Video) Memasak Sayur Bayam, Siap Saji Kurang dari 10 Menit”

Itu bukan click bait karena terang-terangan ada maksud, yang berkaitan dengan judul. Bisa berupa keterangan, fokus, penarik-perhatian, category, jenis tulisan, dll. Kurung buka-tutup itu milikmu, perlakukan dengan baik.

Perhitungan yang Tepat

Artikel jenis ini, membutuhan data akurat. Tahukah kamu ada berapa suku di Indonesia? Ada berapa jumlah penganut kepercayaan di Jawa Tengah? Menghitung (atau mendapatkan data secara tepat). Artikel dengan “angka”, sangat disukai karena menyajikan perhitungan akurat.

Temuan Ganjil

Ini jenis artikel yang berdasarkan [hasil] riset, namun temuannya unik. Kata yang digunakan dalam judul, misalnya: “ini dia”, “ternyata”, “survey:”, dll.

Transaksional

Prinsipnya: beri saya X maka saya bisa membuat Y.
“Biaya urus PT tidak sampai 5 Juta”
“Android RAM 4GB di Bawah 2 Juta”

Tujuan judul transaksional adalah menunjukkan “resiko” sekecil mungkin, dengan mendapatkan manfaat lebih besar, dari apa yang selama ini dianggap pembaca sebagai kurang berharga.

Judul perlu membujuk pembaca untuk melakukan sesuatu yang selama ini mereka anggap susah, menjadi betapa mudah.

Implikasi

Jika X maka Y.

Implikasi dipakai untuk menyempurnakan analogi, menggabungkan premis mayor dan premis minor, serta memprediksi apa yang akan terjadi.

“Jika 3 Kebiasaan Buruk di Medsos Ini Terpelihara, Bisa Kehilangan Teman Baik”

Satu-satunya

Ini artinya temuan harus unik. Nggak ada duanya.

Ini menjadi andalan jika dan hanya jika fakta yang ingin kamu sampaikan sudah melewati disiplin verifikasi. Berita dengan angle “satu-satunya”, biasanya diminati pembaca.

Menguraikan

Gunakan “Bullet and Numbering” atau Subjudul untuk menguraikan. Jangan lebih dari 3, kalau bisa. Poin dan penomoran, sebenarnya susah diingat orang, tetapi untuk membatasi, kalau bisa jangan lebih dari 3. Ini bisa dipakai dalam penjelasan “apa yang harus dilakukan”, “apa yang sebaiknya tidak”, “data tentang..”, dll. pada tulisan panjang.

Menulis artikel utama bukan pekerjaan mudah, namun bisa kamu kerjakan sejak sekarang. Raih lebih banyak pembaca dan memenuhi proses kreatif, dengan menulis artikel utama. [dm]