SEMARANG (jatengtoday.com) – Kalangan politisi di DPRD Kota Semarang mengapresiasi proses Pilwalkot Semarang 2020 berjalan lancar. Pasangan Petahana Hendrar Prihadi dan Hevearita G Rahayu (Hendi-Ita) melesat tanpa hambatan. Meski demikian, kalangan dewan meminta agar hal tersebut tidak menjadi euforia secara berlebihan.
Hal terpenting adalah menunggu pasangan terpilih merealisasikan janji-janji sesuai program atau visi-misi selama kampanye. “Paslon petahana terbukti masih memperoleh kepercayaan dari warga Kota Semarang. Harapannya ke depan agar wali kota dan wakil walikota terpilih agar visi dan misinya maupun program yang dijanjikan dilaksanakan,” kata Ketua Komisi A DPRD Kota Semarang, Fajar Rinawan, Sabtu (12/12/2020).
Artinya, kata Fajar, wali kota dan wakil wali kota terpilih selama lima tahun ke depan akan membawa Kota Semarang semakin hebat. Baik dari segi pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik.
“Apalagi ini masih dalam situasi pandemi, tentunya banyak pekerjaan yang harus diselesaikan,” katanya.
Partisipasi Pemilih
Dia menilai, gelaran Pilwalkot 2020 ini cukup menarik. Meski digelar dalam situasi pandemi tetap berjalan tertib, aman dan kondusif. Selain itu, tingkat partisipasi masyarakat cukup baik yakni mencapai 70 persen.
“Ini meningkat dari sebelumnya hanya 65 persen. Ini membuktikan bahwa kepedulian masyarakat terhadap Kota Semarang tinggi,” katanya.
Wakil Ketua Komisi A DPRD Kota Semarang, M.Sodri mengatakan 70 persen masyarakat datang ke TPS untuk menyalurkan aspirasinya. Sesuai hasil penghitungan cepat, tercatat 91 persen warga memilih Paslon Hendi-Ita. “Tingkat kepercayaan masyarakat masih tinggi,” ujarnya.
Menurut dia, Pilwalkot Semarang kali ini patut menjadi contoh bagi daerah lain. Ia menilai, masyarakat mencoblos untuk memilih calon pemimpin dengan hati nuraninya.
“Meski situasi masih dalam kondisi pandemi, warga rela datang ke TPS tanpa imbalan uang, tidak ada intimidasi dari pihak manapun,” kata dia.
Lapangan Kerja
Maka dari itu, dia meminta pasangan terpilih harus benar-benar merealisasikan program kesejahteraan masyarakat Kota Semarang lebih meningkat. “Harus bisa membawa Kota Semarang lebih baik, hebat dan sejahtera. Bisa menyejahterakan warga, membuka lapangan kerja bagi warga yang terdampak Covid-19. Karena akibat pandemi, banyak warga menganggur,” katanya.
Dalam hal pendidikan, wali kota dan wakil wali kota terpilih harus bisa meningkatkan kondisi pendidikan di Kota Semarang. “Karena selama ini belum optimal dengan masih ada perlakuan berbeda antara sekolah swasta dengan sekolah negeri. Misalnya masalah bantuan ke sekolah madrasah dan sekolah negeri umumnya,” katanya.
Secara infrastruktur, lanjut dia, sejauh ini pembangunan memang cukup menonjol. Namun apabila dilihat apakah telah terjadi pemerataan pembangunan? Tentu saja masih ada yang kurang.
“Pembangunan infrastuktur jalan misalnya, terutama di daerah pinggiran belum merata. Kemudian, setelah dilakukan pembangunan, kurangnya perawatan terhadap bangunan fisik seperti taman, saluran di lingkungan belum tertata dengan baik, ini perlu diperhatikan,” kata dia.
Senada, anggota Komisi A DPRD Kota Semarang, Jauhar Awaluddin meminta agar pasangan terpilih menjaga kepercayaan masyarakat yang telah memilih. Sehingga warga tidak kecewa.
“Selama pandemi, banyak program tersendat dan harus ditunda. Ini menjadi PR besar. Pengendalian banjir di wilayah Meteseh, pembangunan embung dan lain-lain harus segera dilaksanakan. Selain itu, normalisasi sungai hingga Musrenbang 2020 yang juga tertunda harus kembali direalisasikan,” katanya. (*)
editor : tri wuryono