Kamis, Maret 4, 2021
  • Pedoman Media Saiber
  • Kantor dan Redaksi
  • Masuk
IKUT MENULIS
Jateng Today
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
No Result
View All Result
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
No Result
View All Result
Jateng Today
No Result
View All Result

Cak Nun Bagikan Doa Sebelum dan Saat Vaksin Covid-19, Begini Rumusnya

Cak Nun menyarankan, mau divaksin atau tidak, tetap harus ada ketergantungan atau korelasi timbal balik dengan Tuhan.

Ajie MH oleh Ajie MH
Rabu, 20 Januari 2021
di FEATURES
Reading Time: 6min read
Tangkapan-Layar-Youtube-Cak-Nun-Soal-Vaksin

Tangkapan layar kanal Youtube CakNun.com yang membahas mengenai vaksinasi Covid-19. (istimewa)

545
SHARE
BagikanTwit

SEMARANG (jatengtoday.com) – Emha Ainun Nadjib atau yang akrab disapa Cak Nun membagikan doa sebelum dan saat disuntik vaksin Covid-19. Doa tersebut dibagikan lewat kanal Youtube CakNun.com yang diunggah Selasa (19/1/2021).

Dalam video berdurasi sekitar 20 menit tersebut, Cak Nun membahas mengenai vaksin Covid-19 dengan dokter dan pakar kesehatan. Obrolan seputar vaksin tersebut berangkat dari kekhawatiran masyarakat mengenai vaksinasi.

“Ada yang khawatir, jangan-jangan ini adalah strategi pemusnahan nasional, sehingga semua yang divaksin akan musnah kemudian diganti bangsa yang baru,” ucap Cak Nun.

Baca: Cak Nun Blak-Blakan Bongkar Karut Marut Tata Negara Indonesia

Dikatakan, dalam Islam keragu-raguan atau kekhawatiran ini disebut subhat. Karena itu, butuh formula, saran, fatwa, atau rekomendasi dari pakar.

“Dan saya tidak bisa menjawab (soal vaksin) karena saya tidak ahli di bidang itu. Itu pertanyaan di bidang kedokteran dan saya bukan. Jadi saya tidak punya ekspertasi untuk menjawab itu,” jelasnya.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengeluarkan fatwa jika vaksin Sinovac yang akan digunakan di Indonesia halal. Itu diperkuat dengan hasil penelitian Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang menyebut Sinovac aman digunakan.

“Tinggal doanya ketika divaksin, Tuhan yang menentukan vaksin itu betul-betul melindungi Anda atau tidak. Karena kehendak Tuhan yang  menyembuhkan, terserah Dia,” tegasnya.

Baca: 25 Relawan Vaksin Terinfeksi Covid-19, Tim Riset Beberkan Penyebabnya

Meski begitu, masyarakat masih terbentur dengan pertanyaan baru. Kalau ikut vaksinasi, belum tentu terlindungi dari Covid-19 atau masih ada kemungkinan terinfeksi corona. Sementara kalau tidak ikut, juga masih bisa terhindar dari Covid-19.

Cak Nun mencoba merespon pertanyaan tersebut. “Rumusnya kan ikut (vaksin) tapi tetap bisa kena (Covid-19), tidak ikut, bisa tidak kena,” jelasnya.

“Saya membayangkan, kita ini kan manusia yang tidak bisa mandiri untuk menentukan dirinya sendiri. Bahkan tidak bisa menentukan detak jantung kita terus berdetak dan ada yang lebih berkuasa dari itu, yaitu Tuhan,” paparnya.

Baca: Ribuan Orang dari Lintas Agama Sinau Bersama Cak Nun dan Gamelan Kiai Kanjeng

Karena itu, bagi yang gamang mau ikut vaksinasi atau tidak, Cak Nun menyarankan, agar melibatkan Tuhan. Dengan begitu, kita tidak bergantung pada vaksin untuk terlindungi dari virus, tapi bergantung pada kehendak Tuhan.

“Tinggal doanya ketika divaksin, Tuhan yang menentukan vaksin itu betul-betul melindungi Anda atau tidak. Karena kehendak Tuhan yang  menyembuhkan, terserah Dia,” tegasnya.

“Jadi nomer satu sekarang adalah memperbaiki hubungan kita dengan Tuhan karena seluruh kepastian ada di Dia, tidak di kita,” lanjutnya.

Baca: Usai Disuntik Vaksin Covid-19, 8 Nakes di Jateng Rasakan Efek Samping Ini

Meski begitu, Cak Nun mengajak masyarakat untuk tetap berikhtiar. Ikhtiar manusia untuk melawan Covid-19 dengan vaksin perlu dihormati dan diapresiasi.

“Apalagi Presiden Jokowi sudah memberi contoh bersedia divaksin, dan itu harus dihargai,” tuturnya.

Cak Nun kemudian mengajak untuk melihat sejarah. Dia menceritakan ketika zaman Nabi Muhammad, ada umat yang membawa unta saat hendak beribadah di Masjid Nabawi.

Baca: Tak Hadiri Undangan Vaksinasi, Sejumlah Nakes Terancam Sanksi

“Ibarat orang dulu bawa unta ke Masjid Nabawi, terus dilepas tidak diikat di pohon. Kemudian Nabi menegur, kamu ikat unta dulu, baru ditawakalkan kepada Allah. Kalau tidak mengikat, berarti memperlakukan Allah sebagai buruhmu untuk menjaga untamu,” paparnya.

“Itu sama dengan vaksinasi ini. Jadi ketika Anda divaksin, bilang ya Allah, saya mohon dengan sangat bahwa vaksin ini akan memberi perlindungan apa pun yang dimasukkan ke tubuh saya, tapi engkau yang menentukan ini menjadi perlindungan hidupku dan keluargaku,” ucapnya mencontohkan doa saat disuntik vaksin.

Lebih lanjut, Cak Nun menyarankan, mau divaksin atau tidak, tetap harus ada ketergantungan atau korelasi timbal balik dengan Tuhan.

Baca: BPJS Kesehatan Gunakan Aplikasi P-Care Vaksinasi untuk Catat Pelayanan Vaksin

Cak Nun juga mencontohkan saat diberi obat oleh dokter. Kebetulan, dokter tersebut merupakan temannya.

“Saya dikasih obat dan saya minum semua obat yang dikasih. Nomer satu, pertimbangannya bukan soal medis obatnya apa karena saya tidak bisa mengukur. Bagaimana saya bisa menilai efektif atau tidak karena bukan ahli kesehatan,” ucapnya.

“Yang saya ambil dari obatnya adalah tangan ikhlas dokter yang menyayangi saya, bersimpati kepada kesehatan saya. Kemudian yang saya laporkan kepada Allah adalah bahwa ada teman yang mencintai saya sehingga ikut menjaga kesehatan saya, mohon dikabulkan. Jadi semua efektif karena Allah, bukan obatnya itu sendiri. Mungkin ini bedanya ilmu dengan iman,” paparnya.

Baca: Ada Kasus Flu Babi Afrika di Klaten, Bangkainya Dibuang di Sungai

Karena itu, Cak Nun menyarankan agar masyarakat tetap menerima vaksin, tapi dengan catatan, tetap tawakal kepada Tuhan.

“Saya tidak menolak, tidak mengecam, dan tidak mengkritik vaksin,” tandasnya. (*)

 

editor: ricky fitriyanto

 

Trending Topic: cak nundoa cak nundoa vaksinsuntik vaksintanggapan cak nun soal vaksinVaksinVaksin Covid-19
Masuk untuk Berkomentar

TERBARU

Honda City Hatchback RS, Pengganti Jazz yang Sudah Tak Diproduksi Lagi

Honda City Hatchback RS, Pengganti Jazz yang Sudah Tak Diproduksi Lagi

4 Maret 2021
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah Resmi Ditetapkan sebagai Tersangka

KPK Sita Rp 1,4 Miliar dan 10 Ribu USD Kasus Suap Nurdin Abdullah

4 Maret 2021
Jadi Terdakwa Kasus Demo Ricuh Omnibus Law, Empat Mahasiswa Jalani Sidang Perdana

Polisi Batal Bersaksi di Sidang Lanjutan Terdakwa Demo Ricuh di Semarang

4 Maret 2021
Gibran Gandeng Wishnutama Kembangkan Solo

Gibran Gandeng Wishnutama Kembangkan Solo

4 Maret 2021
Kisah Penyintas Covid-19, Terserang Fisik dan Kena Dampak Psikologis

Pasien Covid-19 di Boyolali Tersisa 44 Orang

4 Maret 2021
Jangan Coba-coba Diet Ekstrem Tanpa Sayur, Ini Bahayanya

Jangan Coba-coba Diet Ekstrem Tanpa Sayur, Ini Bahayanya

4 Maret 2021

POPULAR NEWS

  • Eksotisme Bledug Kuwu, Situs Legenda Jaka Linglung

    Eksotisme Bledug Kuwu, Situs Legenda Jaka Linglung

    3979 share
    Share 1592 Twit 995
  • 10 Aplikasi Home Recording Musik Paling Canggih yang Patut Kamu Coba

    6493 share
    Share 2597 Twit 1623
  • Tiga Tempat Pijat Ternyaman di Semarang Versi Anak Muda

    4418 share
    Share 1767 Twit 1105
  • Kulineran di Kakkoii Semarang, Boleh Makan Sepuasnya Tapi Harus Habis

    809 share
    Share 324 Twit 202
  • Cara Hack Running Text LED Toko

    2913 share
    Share 1165 Twit 728
jateng today

Kantor dan Redaksi

Diterbitkan oleh PT Cakra Media Jateng Kantor, Redaksi:
Gd. Monod Diephuis & Co.
Jl. Kepodang 11-13 Kota Lama, Semarang.

Telp: 024-8694252, 081325175005
Email: jatengtodayredaksi@gmail.com
Info Iklan: 081-325-17-5005

Direktur: Agus Suryo Winarto
Pemimpin Redaksi: Ricky Fitriyanto
Staf Redaksi: Tri Wuryono (Editor), Abdul Mughiz, Ajie Mahendra, Baihaqi Annizar, Yoyok Kusri
Webmaster: Day Milovich
Desain Grafis: Ninna Prana S
  • Pedoman Media Saiber
  • Kantor dan Redaksi

© 2018 Jateng Today

No Result
View All Result
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
  • Masuk

© 2018 Jateng Today

Hai, Jumpa Lagi!

Masuk ke Akun Anda

Lupa Password?

Buat Akun Baru

Selangkah lagi. Isi formulir berikut:

Buat isian di semua kotak Masuk

Siap memulihkan password

Masukkan username atau email Anda untuk ganti password baru

Masuk