in

Cak Amin, Pria yang Berani Pegang Kepala Ganjar Pranowo

Barangkali, tidak ada orang yang berani memegang kepala calon Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Kecuali Cak Amin. Pemilik nama asli M Al Amin ini, nyaris saban bulan berani mengarahkan kepala Ganjar untuk menengok ke kiri, kanan, atas, atau bawah, dengan kedua telapak tangannya.

Cak Amin tergolong satu dari pencukur rambut Madura di Semarang yang beruntung. Dia dipercaya Ganjar untuk menata gaya rambut putihnya. Tapi, sebenarnya, Cak Amin mengaku rikuh pegang-pegang kepala orang yang sangat dihormatinya.

“Demi profesionalitas tukang cukur, saya harus melakukannya. Tapi kalau dipikir-pikir, saya takut kualat. Pegang kepala tokoh yang disegani di Jateng,” ucapnya sambil tersenyum.

Pemilik kios cukur rambut Madura di pintu masuk Perumahan Bukit Kencana Jaya, Meteseh ini mengaku, tidak pernah menyangka menjadi tukang cukur rambut pribadi gubernur. Dia bercerita, sekitar satu bulan setelah Ganjar dilantik menjadi Gubernur Jateng, Agustus 2013 silam, kios miliknya didatangi pemuda dengan dandanan rapi. Di saku baju batiknya, bergelantung kartu identitas berlogo Pemprov Jateng.

“Dia adalah pelanggan saya yang menjadi ajudan Pak Ganjar. Dia bilang, kalau Pak Ganjar ingin potong rambut. Saya tidak percaya. Terus saya dibawa ke Puri Gedeh (rumah dinas gubernur),” ucap ayah dari Farul Amienullah dan Zahwq Saih Al Amien ini.

Ternyata, ajudan gubernur yang juga pelanggan Cak Amin itu, merekomendasikan Ganjar untuk menggunakan jasa Cak Amin. Sejak saat itu, saban bulan setiap pukul 17.00, Cak Amin bertandang ke Puri Gedeh untuk mencukur rambut gubernur.

“Biasanya saya dikabari ajudannya kalau Pak Ganjar mau potong rambut. Paling sering sore hari. Nggak pernah pagi atau siang. Pernah malam hari juga, ding,” ujar suami dari Rohaetin ini.

Ketika ditanya besarnya rupiah yang diterima saat dia memotong rambut Ganjar, pria yang tinggal di Perum Dinar Mas ini enggan menyampaikannya. Baginya, ini bukan masalah uang. Menjadi pemangkas rambut orang yang dibanggakan, baginya sudah lebih dari cukup.

Kebanggannya kepada gubernur bertambah ketika tahu gaya hidup Ganjar tergolong sederhana. “Buktinya, meski menjadi orang top, tetap mau menyewa tukang cukur pinggir jalan. Tidak ke salon atau memanggil capster profesional,” ungkapnya.

Saking bangganya, Cak Amin memajang foto dirinya ketika memotong rambut Ganjar di kedai cukurnya. Meski begitu, bukan berarti Cak Amin medewakan Ganjar. Sebab, ketika ada klien yang tengah cukur rambut di kiosnya, sementara ada kabar untuk segera ke Puri Gedeh, dia tetap menyelesaikan tugasnya di kios. (ajie mh)

Editor : Ismu Puruhito

Ajie MH.