in

Butuh Pertolongan Darurat, Crew Kapal Pesiar Carnival Luminosa Dijemput Tim SAR

Kapal pesiar tersebut sedang menempuh perjalanan dari Singapura menuju Australia.

Penjemputan awak kapal pesiar Carnival Luminosa dilakukan di titik 10 NM dari Utara Perairan Semarang dengan koordinat intercept 06°46'00"S 110°23'00"E, atau 10 Nautical Mile Utara Perairan Semarang. (Foto dokumentasi Basarnas)

REMBANG (jatengtoday.com) – Seorang crew Kapal Pesiar Carnival Luminosa, bernama Rojas Mesa (40), mengalami sakit saat melintas di 75 Nautical Mile (NM) Utara Perairan Rembang Jawa Tengah, Jum’at (21/10/2022) pukul 18.50 WIB.

Setelah melapor dan meminta bantuan pertolongan, awak kapal pesiar yang sedang perjalanan dari Singapura menuju Australia itu pun akhirnya dijemput oleh tim SAR pada Sabtu (22/10/2022), pukul 07.10 WIB.

Kepala Kantor SAR Semarang Heru Suhartanto mengatakan, crew kapal pesiar tersebut membutuhkan pertolongan darurat atau Medical Evacuation karena mengalami sakit perut untuk segera dilakukan penanganan medis.

“Pukul 07.10 WIB, tim SAR gabungan mengevakusi crew kapal tersebut dalam keadaan selamat,” katanya.

Tim evakuasi diterjunkan setelah Basarnas menerima laporan dan mendapatkan informasi dari Kapten Kapal Carnival Luminosa, Binnachi pada Sabtu (22/10/2022) pukul 03.30 WIB.

“Dari koordinasi tersebut sepakat dilakukan penjemputan di 10 NM dari Utara Perairan Semarang dengan koordinat intercept 06°46’00″S 110°23’00″E, atau 10 Nautical Mile Utara Perairan Semarang,” terangnya.

BACA JUGA: 1.477 WNI Kru Kapal Pesiar Dipulangkan dari Jerman

Akhirnya Kepala Kantor SAR Semarang memerintahkan Kapten Kapal Negara (KN Sadewa 231) Harpodo untuk melaksanakan Medical Evacuation dilengkapi peralatan. “Setelah dilakukan upaya pencarian dan ditemukan titik lokasi, korban langsung dievakuasi dalam kondisi selamat. Selanjutnya korban dibawa ke SMC RS Tlogorejo Kota Semarang untuk penanganan medis lebih lanjut,” terangnya.

Lebih lanjut, crew kapal pesiar tersebut diduga kelelahan dan mengalami sakit perut yang tidak bisa ditahan. “Sehingga akhirnya memutuskan untuk dilakukan evakuasi untuk dilakukan penanganan medis,” ujarnya. (*)

Abdul Mughis