PALEMBANG (jatengtoday.com) – Dinas Perhubungan Sumatara Selatan belum bisa memastikan kelaikan bus Sriwijaya yang terjun ke Sungai Lematang Kota Pagaralam hingga menewaskan 28 penumpangnya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sumsel, Nelson Firdaus mengatakan, pihaknya masih akan mengecek kelengkapan administrasi dan operasional bus nahas tersebut sebagai penyelidikan awal.
“Sampai sore ini kami masih memeriksa informasi dan data seperti uji KIR, kondisi kendaraan dan prosedur berkendaranya, jadi kami belum bisa mengeluarkan kesimpulan, termasuk kelaikan bus,” ujar Nelson, Selasa (24/12/2019).
Kendati demikian, ia telah menerima informasi sepintas jika bus Sriwijaya rute Bengkulu-Palembang tersebut tak laik jalan. Sejauh ini pihaknya masih mengumpulkan keterangan dari penumpang yang selamat.
Terkait kapasitas penumpang, pihaknya juga belum bisa memastikan. Dishub Sumsel juga akan memeriksa muatan bus tersebut.
“Barang-barang itu juga masih kami perdalam, mungkin saja ada penumpang yang bawa muatan berlebihan atau juga sebaliknya, kami masih harus menyelidiki,” tambah Nelson.
Sementara Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriyadi mengatakan, polisi belum bisa menyimpulkan penyebab kecelakaan bus Sriwijaya tanpa hasil pemeriksaan dari Dishub.
“Kami tunggu investigasi Dishub Sumsel, nanti mereka yang memberi surat rekomendasi kepada kepolisian kemudian baru perusahaan pengelola bus bisa dipanggil,” ujar Supriadi.
Sebelumnya, Kepala Operasional PO Sriwijaya Express Bengkulu Aji Supriadi mengatakan bahwa bus nahas itu sudah beroperasi selama 20 tahun.
“Kendaraan itu dibeli tahun 1999. Kita cek terus secara berkala berdasarkan peraturan. Mati KIR mobil itu sekitar bulan Februari tanggal 26 nanti. Pajaknya hidup,” kata dia.
Aji mengatakan, bus itu dibeli oleh PO Sriwijaya Express pada 1999 di mana pihaknya selalu melakukan pemeriksaan terhadap semua bus sebelum berangkat. Termasuk Bus Sriwijaya dengan nomor polisi BD 7031 AU yang jatuh ke jurang tersebut.
Bus Sriwijaya rute Bengkulu-Palembang terjun ke jurang di Liku Lematang Jalan Lintas Pagaralam-Lahat KM 9 Desa Plang Kenidai, Desa Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagaralam pada Senin malam pukul 23.15 WIB.
Berdasarkan data SAR gabungan hingga Selasa pukul 20.00 WIB, total jumlah korban 41 orang, sebanyak 28 meninggal dunia dan 13 lainnya selamat. Pencarian korban dihentikan sementara dan akan dilanjutkan besok pagi. (ant)
editor : tri wuryono
in Peristiwa