in

Bulog Jamin Stok Beras Aman, Belanja Online Diantar Langsung ke Rumah

SEMARANG (jatengtoday.com) – Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jawa Tengah, Basirun memastikan ketersediaan beras di Jawa Tengah aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Termasuk untuk mencukupi kebutuhan beras menjelang ramadhan dan Idul Fitri, hingga enam bulan ke depan.

Saat ini, Perum Bulog Jawa Tengah menyiapkan 116.451 ton beras. Stok beras tersebut akan digunakan untuk kegiatan ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KKPSH), memenuhi kebutuhan pangan menjelang ramadhan dan Idul Fitri, serta untuk cadangan kegiatan lain seperti bantuan bencana alam.

“Kami rasa stok beras cukup aman. Apalagi, pada akhir April nanti sudah mulai memasuki masa panen. Sedangkan panen raya akan berlangsung antara Mei-Juli. Artinya untuk kebutuhan masyarakat tidak ada masalah,” katanya, belum lama ini.

Basirun memprediksi, dengan stok beras yang cukup,harga beras di pasaran pun akan tetap stabil. “Stabilitas harga beras bahkan telah terpantau sejak awal Januari hingga kini, harga beras medium dan premium tidak ada kenaikan,” terangnya.

Dia menambahkan, di sela pemberlakuan Work From Home (WFH), Bulog Jateng tetap melayani kebutuhan pangan bagi masyarakat. Sesuai perintah dari pusat, untuk kegiatan stabilisasi harga, pihaknya bisa melayani melalui kantor desa atau kelurahan.

“Bulog nantinya akan mengirim beras atau produk pangan lainnya sampai ke titik distribusi yaitu kantor desa atau kelurahan. Dengan begitu, kami bisa menghindari kerumunan,” imbuhnya.

Selain itu, lanjutnya, untuk melayani kebutuhan beras masyarakat di wilayah Semarang, Bulog juga miliki solusi layanan iPANGANANDOTCOM yang bekerjasama dengan Shopee. “Masyarakat bisa mengakses atau membeli produk pangan Bulog melalui online dengan aplikasi IPANGANANDOTCOM. Banyak komoditas yang bisa dibeli dan diantar langsung ke rumah, serta tidak pakai antre,” ujarnya.

Terkait harga komoditas pangan selain beras, Basirun mengaku untuk harga minyak goreng masih relatif stabil. Sedangkan untuk gula diakui memang sempat terjadi kelangkaan stok. (*)

 

editor: ricky fitriyanto

Abdul Mughis