in

Bukan Seribu, Ini Jumlah Pintu Sebenarnya di Lawang Sewu

SEMARANG (jatengtoday.com) – Berkunjung ke Ibu Kota Jawa Tengah, rasanya kurang lengkap jika belum mampir ke Lawang Sewu.

Destinasi tersebut menjadi salah satu ikon Kota Semarang yang melegenda. Selain karena sejarahnya, juga keunikan arsitektur yang bergaya Eropa.
Salah satu ciri khas dari Lawang Sewu adalah pintunya yang sangat banyak. Tak heran jika namanya adalah Lawang Sewu yang dalam bahasa Indonesia berarti “Pintu Seribu”.

Namun, apakah benar pintu dari bangunan bersejarah ini berjumlah seribu ?

Pengunjung banyak yang menanyakan hal itu. Yuni salah satunya. Wanita asal Jakarta ini mengaku penasaran dengan jumlah pintu dari Lawang Sewu. “Saya baru pertamakali kesini. Penasaran, katanya pintunya sangat banyak hingga seribu. Enggak tahu bener atau tidak, nanti saya mau tanya,” ujarnya, Rabu (21/11/2018).

Hal senada juga dipertanyakan Bertran Adi Pratama. Meskipun asli Semarang, Betran sampai sekarang belum tahu jumlah pintu Lawang Sewu yang sebenarnya.

Menurut Ari, salah seorang pemandu, jumlah pintu di Lawang Sewu sebenarnya sudah ada data pastinya. Pada tahun 2010 silam telah diadakan sinkronisasi data-data wisata untuk panduan tour guide, salah satunya perhitungan jumlah pintu.

“Dari dulu para wisatawan banyak yang menanyakan itu, tapi tak pernah ada yang memiliki data pasti. Akhirnya pasca renovasi besar-besaran selesai, pada awal tahun 2010 dilakukan penghitungan secara pasti,” jelas Ari.

Pintu-pintu di Lawang Sewu ini bentuknya besar dan tinggi. Selain itu, satu pintu memiliki daun pintu berlapis yang berbeda-beda, ada yang dua, tiga, dan empat. Bahkan ada satu pintu yang memiliki enam daun pintu.

Menurutnya, untuk jumlah blok pintu sendiri sebenarnya hanya ada 450. Namun penghitungan bukan didasarkan pada jumlah blok, melainkan jumlah daun pintunya. “Itu jumlah totalnya 928 daun pintu, hampir seribu,” bebernya.

Bangunan yang didirikan mulai tahun 1916-1918 ini memiliki lima gedung dengan fungsi yang berbeda-beda dahulunya.

Dari lima gedung itu, kata Ari, pintu terbanyak ada di gedung A, karena memang menjadi ruang utama yang memiliki luas paling besar.

Dahulu, bangunan yang memiliki nama asli Nederlans-IndischeSpoorweg Maatschappij atau NIS ini merupakan gedung perkantoran kereta api yang dibangun Belanda. Status kepemilikan sekarang adalah milik PT Kereta Api Indonesia.

Kini, selain menjadi objek wisata, Lawang Sewu juga difungsikan sebagai museum kereta api. Di dalamnya terdapat banyak memorabilia dan ilustrasi.