BANDUNG (jatengtoday.com) – Seorang bocah SD berinisial AR (11) tewas setelah digigit ular weling di rumahnya, Jalan Nagrog, gang Keramat, Kelurahan Pasirjati, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung. Korban mendapat ular bernama latin bungarus candidus tersebut dari seseorang dan berniat untuk menjualnya.
Ibu korban, Diah (38) menjelaskan peristiwa yang merenggut nyawa anaknya tersebut terjadi Rabu (22/1) sekira pukul 08.30 WIB. Pada saat itu anaknya bermain dengan ular sepanjang 1,5 meter pemberian orang tak dikenal.
“Tiba-tiba dapat ular dari orang tidak dikenal, bilangnya ularnya mau dijual. Katanya warga juga sudah mengingatkan agar tidak main ular itu,” kata Diah, Kamis (23/1/2020).
Dia mengaku tidak mengetahui saat anaknya dipatuk ular tersebut. Saat itu dia sedang mengerjakan pekerjaan di luar rumahnya. “Anak saya bilang digigit ular di bagian jari tengah, kemudian sempat diberi penanganan dengan berikan air panas dan garam,” kata dia.
Saat itu kondisi anaknya terlihat baik-baik saja dan Diah pergi untuk beraktivitas. Namun, saat dia pulang siang harinya, AR sudah terkapar dengan mulut berbusa.
Bocah tersebut kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ujungberung, tapi dokter menyatakan korban sudah meninggal dunia. Anak kedua dari tiga bersaudara itu selanjutnya dimakamkan di pemakaman setempat.
Ular weling yang merenggut nyawa AR diketahui sudah dibunuh oleh warga. Usai insiden tersebut, petugas Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DKPB) Kota Bandung melakukan penyisiran di sekitar rumah korban untuk mencari kemungkinan adanya ular lain.
Bisa Mematikan
Ular weling sendiri dikenal memiliki bisa sangat mematikan. Dosis yang dikeluarkan oleh ular weling dalam sekali patukan, bisa mencapai 5,4 miligram. Dengan dosis itu, ular weling hanya perlu menggunakan 1 miligram saja untuk membunuh manusia.
Ular yang juga biasa dikenal dengan nama malayan krait atau blue krait ini memiliki ciri fisik bagian atas hingga leher atas (tengkuk) berwarna hitam, sedangkan bagian bawahnya berwarna putih. Tubuh bagian atas berwarna belang-belang hitam dan putih hingga ekor.
Bisa ular ini bersifat neurotoksin atau mampu melumpuhkan jaringan saraf. Gejala yang timbul pada korban gigitan, salah satunya adalah kesulitan bernapas.[8]. Tingkat kematian (Untreated Mortality Rate) akibat gigitan weling pada manusia sebesar 60 sampai 70 persen.
Pada Agustus 2019, ular sejenis juga menewaskan Iskandar, petugas sekuriti di Cluster Michella, Gading Serpong, Serpong, Tangerang. Saat itu korban dinyatakan meninggal pada Rabu (23/8) sekitar pukul 05.30 atau 10 jam sejak dia mengalami insiden tersebut. (ant/*)
editor : tri wuryono
in Peristiwa