Penulis: Andika Prabowo
Editor: Ismu Puruhito
SEMARANG – Badan Layanan Umum (BLU) Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang terus menggenjot layanan non tunai kepada masyarakat. Ditargetkan, tahun ini ada peningkatan pengguna layanan non tunai sebanyak 30 persen.
Hal itu disampaikan Kepala BLU Trans Semarang, Ade Bhakti kepada wartawan, Selasa (19/9). Menurut Ade, masyarakat saat ini semakin banyak yang menggunakan layanan non tunai saat menggunakan moda transportasi umum BRT Trans Semarang. “Sejak Januari hingga September ini, sudah ada 68.055 transaksi non tunai penggunaan BRT Trans Semarang. Dibanding tahun lalu, perkembangannya sudah sangat signifikan,” kata Ade.
Pihaknya berharap akan ada kenaikan hingga 30 persen di tahun ini. Apalagi, saat ini Pemkot Semarang sudah menggandeng sejumlah pihak perbankan untuk mempermudah masyarakat melaksanakan transaksi non tunai saat menggunakan layanan BRT. “Pemerintah Kota Semarang sudah menggandeng perbankan (BNI & BRI) serta Telkomsel untuk mewujudkan yang namanya Cshless Society. Dengan kerjasama itu, maka program layanan non tunai ini akan semakin mudah diterima masyarakat,” terang dia.
Selain itu, pihaknya lanjut Ade juga akan lebih gencar lagi dalam mensosialisasikan penjualan kartu Non Tunai, baik kartu milik BRT sendiri yakni smart cards Trans Semarang atau Kartu Semarang Hebat. “Kami juga berencana memenuhi jumlah alat pembayaran Non Tunai yang saat ini sudah ada 135 alat, akan tetapi masih kurang sebanyak 72 unit dan akan kami perjuangkan di anggaran perubahan 2017 ini,” terangnya.
Ade menerangkan, alat pembayaran Non tunai tersebut ditempatkan pada semua unit bus, semua pool keberangkatan dan semua shelter transit. “Mungkin tahun depan akan kami coba sekaligus sebagai pilot project transaksi Non Tunai pada BRT Koridor VII yang rencananya akan kami operasionalkan April 2018. Setelah itu berturut-turut di koridor koridor lainnya,” pungkasnya. (*)