SEMARANG (jatengtoday.com) – Perkembangan teknologi digital saat ini diikuti dengan perubahan pola dan model kerja yang fleksibel. Era ketika orang bekerja tidak lagi terburu-buru karena takut terlambat masuk kantor. Tidak perlu menggunakan baju seragam kerja atau absensi sidik jari pagi dan sore yang melelahkan.
Sebab, teknologi telah membuat dunia “dalam genggaman” tangan. Orang bekerja bisa di rumah masing-masing dengan memanfaatkan teknologi internet dan berbagai kreativitas berbasis digital. Kantornya bisa lintas kota bahkan lintas negara. Fenomena itu perlu dikenali generasi sekarang agar mampu bertarung dalam dunia kerja.
Hal itu disinggung oleh Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang Prof Dr Imam Taufiq saat acara wisuda sebanyak 609 mahasiswa UIN Walisongo di Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo Semarang pada Selasa, 8 November 2022 lalu.
“Hari ini kita harus menatap ke masa depan. Tantangan dunia kerja dengan berbagai macam dinamika, harus disikapi dengan akselerasi yang cepat dan kompetitif,” ungkapnya.
Dikatakannya, tantangan dunia kerja semakin dinamis. Maka pendidikan tinggi dituntut untuk menyiapkan generasi yang fleksibel, kompeten dan kompetitif.
“Setidaknya ada tiga model tren yang muncul dalam dunia kerja di era sekarang. Model kerja jarak jauh atau remote working. Semua pekerjaan dikerjakan secara fleksibel dan tidak harus datang ke tempat kerja,” terangnya.
Model kedua, yaitu digital transaction. Hampir setiap hari, transaksi virtual dilakukan oleh masyarakat. “Ketiga, adalah mulai beralihnya tenaga fisik menjadi non-fisik. Tenaga manusia mulai tergeser oleh teknologi,” terangnya.
BACA JUGA: Kisah Mahasiswa UIN Walisongo Jadi Penulis Skenario Sinetron Para Pencari Tuhan
Imam mengapresiasi prestasi akademik mahasiswa yang diwisuda tersebut. Wisudawan terdiri 4 orang Doktor, 25 orang Magister, dan 580 orang Sarjana. Acara wisuda dikemas dalam acara Sidang Senat Terbuka Universitas Islam Negeri Walisongo. Wisuda Doktor (S3) ke-29, Magister (S2) ke-53, Sarjana (S1) ke-86.
“64 persen atau 387 dari 609 orang yang diwisuda lulus tepat waktu. Ini luar biasa. Afirmasi dengan tidak meninggalkan kualitas, para mahasiswa dapat menyelesaikan studinya dengan baik dan tepat pada waktu,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan Prof Dr Mukhsin Jamil, M Ag menjelaskan dengan diwisudanya 609 mahasiswa, maka sejak berdiri 1970, UIN Walisongo Semarang telah meluluskan 374 Doktor, 1939 Magister, 43353 Sarjana, 1371 Ahli Madya dan 105 Ahli Muda.
“Dari segi capaian prestasi akademik, mahasiswa program Doktor secara umum Cumlaude dengan IPK rata-rata 3.78, program Magister secara umum Sangat Memuaskan dengan IPK rata-rata 3.69, dan program Sarjana secara umum Cumlaude dengan IPK rata-rata 3.65,” katanya. (*)