SEMARANG (jatengtoday.com) – Pedagang Kaki Lima (PKL) di sepanjang Jalan Agus Salim kawasan Pasar Johar dan Jalan Kauman berkali ulang ditertibkan alias diusir oleh petugas Satpol PP Kota Semarang. Namun para pedagang seringkali bandel dan nekat kucing-kucingan dengan petugas.
Ketika petugas pergi, mereka seringkali kembali lagi untuk berjualan di tepi Jalan Agus Salim dan Kauman. Petugas seringkali kuwalahan untuk sekadar melakukan penataan PKL. Bertahun-tahun, kondisi jalan tersebut memprihatinkan. Sebab, hampir separuh badan jalan direbut PKL dan tukang parkir. Pantas saja Jalan Agus Salim kerap terjadi kemacetan.
Saat ini, keberadaan Jalan Agus Salim dan Jalan Kauman kembali ditertibkan oleh Satpol PP. Para pedagang kembali diusir agar tidak menempati wilayah tersebut. Hal itu mengingat pembangunan Alun-Alun Semarang di Pasar Yaik segera dilakukan pembangunan.
“Sejak Kamis (26/7/2018) lalu, PKL di sepanjang Jalan Agus Salim dan depan Masjid Kauman, sudah kami tertibkan. Sebagian besar sudah pindah. Tinggal beberapa PKL di titik lain,” kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang, Endro Pudyo Martantono, Sabtu (28/7/2018).
Para pedagang dipindah di tempat relokasi tahap II di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Hendro mengakui, selama ini pedagang seringkali bandel. Mereka kerap ditertibkan, tetapi sering kucing-kucingan dengan petugas untuk kembali lagi. Untuk mengantisipasi hal seperti itu, pihaknya akan melakukan pengawasan setiap saat.
“Satpol PP akan rutin patroli untuk melakukan pengawasan. Sejak Pasar Johar terbakar, kan sebetulnya sudah direlokasi di MAJT oleh Dinas Perdagangan Kota Semarang,” katanya.
Ia menegaskan, tidak boleh ada pedagang yang berjualan di sepanjang jalan tersebut. Hingga saat ini, lebih dari 90 PKL telah dipindah ke kawasan MAJT. Selain mengganggu ketertiban dan kelancaran lalu-lintas, kawasan tersebut harus steril pedagang karena akan segera dilakukan pembangunan Alun-alun. “Ke depan harus lancar, kan itu jalan,” katanya.
Endro mengakui, ada dua hal di Jalan Agus Salim yang sering membuat trouble, yakni PKL dan parkir. Namun pihaknya hanya memiliki kewenangan melakukan penertiban PKL. “Kalau parkir tugas Dishub. Kami akan sinkronkan dengan pembangunan Pasar Johar dan Alun-alun. Begitu pasar jadi, Jalan Agus Salim harus lancar, tidak seperti dulu,” katanya.
Sementara itu, Kepada Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fajar Purwoto mengatakan para PKL di sepanjang Jalan Agus Salim dan Kauman sebetulnya sudah terdata dan telah mendapatkan tempat di relokasi MAJT tahap II. “Mereka harus kembali ke sana. Karena memang mereka sudah mendapat tempat di sana,” katanya.
Mengenai kapan proses pembangunan Alun-alun Semarang di Pasar Yaik mulai dibangun, pihaknya belum bisa memastikan. “Masih menunggu pemenang lelang. Tetapi hal itu ditangani oleh Dinas Tata Ruang Kota Semarang,” katanya. (*)
Editor: Ismu Puruhito