in

Begini Silsilah Kekerabatan Sunan Kalijaga dan Bangsawan Kelantan

DEMAK (jatengtoday.com) – Nenek moyang Bangsawan Malaysia disinyalir masih punya hubungan kekerabatan dengan nenek moyang salah satu Wali Songo, Sunan Kalijaga. Silsilah kekerabatan itu dituangkan dalam buku terbitan tahun 1981 yang kini disimpan di Museum Kelantan.

Alasan itulah yang membuat Bangsawan Malaysia, Yang Mulia Datu Tuan Raja Azhar Bin Yang Mulia Datu Raja Wahab mendirikan Yayasan Raja Sakti At Thomim Sunan Kalijaga. Dia pun sengaja berkunjung ke Kadilangu, Kabupaten Demak untuk bertemu Panembahan Ahli Waris Sunan Kalijaga, Rahmad, sekaligus menjalin silaturahmi dengan warga setempat.

Putra Sulung Datu Tuan Raja Azhar, Sahrulnizam MR menegaskan, Kesultanan Raja Sakti masih ada kaitannya dengan Sunan Kalijaga. Dia menunjukkan buku yang menunjukkan silsilah kekerabatan tersebut di sela-sela Gebyar Idul Adha di kawasan Kadilangu, Kabupaten Demak, Sabtu (25/8/2018).

Di dalam buku itu, ditulis jika Syekh Jumadil Kubro sang pionir Walisongo, yang menjadi ayah dari Syekh Maulana Maghribi (Sunan Gresik) dan Syekh Ibrahim Asmorokondi (ayah Sunan Ampel) tercatat tinggal di Kelantan.

Kesultanan Kelantan erat kaitannya dengan Walisongo, yang bertugas menyebarkan Islam di Tanah Jawa. Keturunan cucu Nabi Muhammad SAW yakni Sayyid Hussein Jumadil Kubra merantau ke Kelantan tahun 1349 Masehi.

Jumadil Kubra menikahi putri keluarga Diraja Imperium Chermin (Kelantan Purba). Keturunan beliau adalah Maulana Malik Ibrahim, sang pelopor Wali Songo, Sunan Ampel dan keluarganya, Sunan Gunung Jati dan Sunan Giri beserta keluarganya.

Kerajaan Chermin luasnya dari Aceh, Kelantan di Malaysia dan Champa di delta Sungai Mekong, Vietnam Selatan. Hari ini, Malaysia dan Vietnam masih menyimpan baik-baik destinasi wisata sejarah Walisongo.

“Dari sini lahir Syarif Muhammad, kebungsuan Penguasa raja-raja Demak, Pajang dan Mataram. Buku ini resmi dan ada di Museum Kelantan. Rencananya buku ini akan kita kasih kesini untuk dibedah,” paparnya.

Ditambahkannya, dari silsilah yang tertuang di dalam buku itulah rombongan Datu Tuan Raja Azhar menapaki jejak Walisongo. “Daripada itulah kenapa kita datang ke Kota Wali, kita ke Gowa, ke Tidore, Aceh, Pattani dan Vietnam,” ungkapnya.

Dia mengaku tidak ada maksud apa-apa. “Semata-mata untuk menyatukan hubungan silaturahmi karena jika masih ingat sebelumnya saya sebutkan Raja Sakti dan leluhur Sunan Kalijaga kita berkongsi keluarga besar yang sama,” terangnya. (*)

editor : ricky fitriyanto

Ajie MH.