in ,

Begini Kemeriahan Harlah ke 59 Tahun PP Al Huda Doglo Boyolali

Lembaga pendidikan pesantren merupakan metode pendidikan khas Nusantara yang sudah teruji keberhasilan pendidikanya.

BOYOLALI (jatengtoday.com) – Dalam rangka mensyukuri miladnya ke 59 tahun. Pondok Pesantren Al Huda Doglo Boyolali asuhan KH. Habib Ihsanuddin mengadakan beberapa rangkaian acara.

Rangkain acara dimulai dari tanggal 11 November 2022 hingga tanggal 13 November 2022 Di antaranya Tahlil kubro untuk mendoakan para guru dan tokoh-tokoh yang telah berjasa kepada pondok, wisuda pembelajaran nahwu metode Ibtida’i dan metode Al Miftah, Pembagian 1000 Paket sembako kepada masyarakat, jalan sehat bersama Kapolres Boyolali AKBP Asep Mauludin dan Dandim Boyolali Letkol Arm Ronald F Siwabessy, Majelis Sholawat bersama Habib Ali bin Yahya Al Habsy, seni budaya tari Rodad, Silaturahmi Nasional Alumi dan di tutup dengan Pengajian Akbar bersama Rais Aam PBNU KH. Miftachul Akhyar.

Selain para alumni dan wali santri, turut hadir pada acara puncak Harlah ke 59  ini beberapa Kiai dan tokoh, diantaranya Katib ‘Aam PBNU KH. Sa’id Asrori, Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah KH. Ubaidillah Shodaqoh, Ketua Tanfidziyah PW NU Jawa Tengah KH. Muzammil, KH. Zubaduzzaman Pengasuh PP Al Ishlah Kediri, Bupati Boyolali H. Said Hidayat, Stafsus Menteri Agama H. Wibowo Prasetyo, Kakanwil Kemenag Jawa Tengah H. Musta’in Ahmad SH. MH, Seluruh Ketua PC NU Se-Soloraya, Ketua GP Ansor Se-Soloraya, para tokoh agama lain dan beberapa pejabat dan tokoh lainnya.

Pada puncak acara Harlah ke 59 Tahun, pengasuh Pondok Al Huda KH. Habib Ihsanuddin dalam sambutannya mengatkan, Pondok Pesantren adalah benteng terakhir Ahlusunnah Wal Jamaa’ah.

“Karena itu tugas kita semua adalah berusaha mempersiapkan kader-kader Ahlusunnah wal jamaah,” tuturnya.

Tidak lupa KH. Habib Ihsanuddin mengungkan kesyukurannya yang mendalam. Selain mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu Pondok Pesantren dari awal hingga saat ini.

“59 Tahun ini masa yang panjang, 59 tahun yang lalu saya pulang dari pondok tidak ada apa-apa. Jangankan gedung, papan tulis dan tidak ada kapur saja tidak punya. Saya mengajar dengan kardus bekas sebagai papan tulis dan arang sebagai kapurnya. Alhamdulillah berkah pertolongan Allah, bimbingan Alm KH. Thoha Mu’id guru saya, support dari Istri saya dan anak-anak saya, khidmah para guru dan bantuan dari segenap, Al Huda bisa berkembang hingga seperti ini. Alhamdulillah,” jelasnya.

Katib Aam PBNU KH. Said Arori dalam sambutannya atas nama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menyapaikan, lembaga pendidikan pesantren merupakan metode pendidikan khas Nusantara yang sudah teruji keberhasilan pendidikanya.

Adapun pendidikan pesantren minimalnya mempunyai 3 hal yang menjadi prasyarat pesantren. Adanya kiai atau pengasuh yang mengajarkan ilmu, adanya santri sebagai anak asuh yang menempuh pendidikan dipesantren dan adanya ilmu atau kitab yang diajarkan.

“Maka kalau ada pesantren, bahkan membangun gedung yang megah tetapi tidak ada Kiainya, atau tidak ada santrinya (yang mukim) dan apalagi  tidak pembelajaran kitab didalamnya maka sejatinya bukanlah pesantren,” katanya.

Rais ‘Aam PBNU KH. Miftachul Akhyar ketika memberikan mauidhoh hasanah,  menyampaikan bahwa takdir manusia menjadi kholifatulloh fil ardi itu bukan sesuatu yang kebetulan.

Maka tugas manusia sebagai mahluk yang diberi mandat memimpin dibumi harus bisa menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan serta keadilan. Menjadi pemakmur bumi tentunya harus memiliki berberapa prasyaratan. Kecerdasan, baik itu kecerdasan spiritual maupun kecerdasan intelektual serta kemampuan berinovasi.

“Nah disinilah pesantren  yang mempunyai karakter sebagai wadah pencetak generasi yang memiliki kemampuan spiritual dan intelektual serta kemapuaan berinovasi agar adaptif dengan kebutuhan jaman,” ujarnya.

Rangkain kegiatan Harlah ke 59 ini adalah kesyukuran bersama, oleh karena ini banyak pihak terlibat dalam pelaksanaannya. Seluruh santri, alumni dan masyrakat dukuh Doglo dan sekitarnya bekerja sama mensukseskan acara ini.

“Kami sangat berterima kasih kepada segenap santri, dewan guru, alumni, para sahabat Satkorcab Banser Boyolali dan Pagar Nusa Boyolali serta para pemimpin dan warga masyarakat Dukuh Doglo dan sekitarnya. Ini benar-benar  kerjasama yang luar biasa. Sehingga semua rangkaian acara ini berjalan dengan baik dan sukses,” terang ketua Panitia Harlah ke 59 Ustadz  Ahmad Sofyan Maulid. (*)

Ajie MH.