SEMARANG (jatengtoday.com) – Angka pekerja migran dari Jateng, menduduki 5 besar nasional. Jateng berada di bawah NTB, Jatim, Jabar, dan NTT.
Kepala Disnakertrans Jateng, Wika Bintang menjelaskan, belakangan angka pekerja migran dari Jateng menurun.
Salah satu faktornya, karena banyak investasi yang mulai invasi ke Jateng. Seperti Sragen, yang dulunya menjadi salah satu sentra pekerja migran, kini banyak yang beralih bekerja di sektor industri.
“Sekarang mereka pilih kerja di industri meski upahnya agak berbeda. Begitu pula di Wonosobo dan Pemalang. Dulu yang menjadi pusat, kini sudah agak berkurang,” jelasnya, Jumat (21/9/2018).
Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga memberikan pelatihan kepada para eks pekerja migran atau eks TKI agar dapat membuka usaha di daerah sendiri. Terutama di daerah-daerah dengan perekonomian rendah.
“Terserah mereka mau pelatihan apa. Makanya pelatihan itu dibarengi dengan sarana prasarananya. Misal pengen dilatih bakso, selesai pelatihan diberikan gerobak, mangkok, kompor, dan sebagainya. Sehingga begitu selesai pelatihan mereka bisa langsung buka usaha,” kata dia.
Dia berharap dengan upaya-upaya yang dilakukan, jumlah pekerja migran dari Jawa Tengah dapat menurun. Meskipun menurutnya, tidak ada target untuk hal ini. “Kecuali yang formal ya karena mereka perlindungannya lebih terjaga,” harapnya. (*)
editor : ricky fitriyanto