SEMARANG (jatengtoday.com) – Banjir masih mengancam warga Kota Semarang, khususnya yang tinggal di sekitar aliran Sungai Banjir Kanal Timur (BKT). Meski tiga unit pompa di Sungai Sringin diaktifkan untuk mengurangi banjir dan rob di wilayah Kecamatan Genuk, namun Sabtu (15/12/2018) pagi banjir masih menjadi persoalan warga.
Hujan yang mengguyur Semarang sejak Jumat siang membuat sejumlah jalan dan perkampungan tergenang air. Ada juga air dari saluran membeludak dan membuat pengguna jalan terganggu.
Beberapa titik jalan yang tergenang air yaitu di bawah jembatan tol Kaligawe, dan di beberapa wilayah di Kecamatan Gayamsari dan Genuk.
“Air kembali mulai naik Jumat siang, dan hingga Sabtu belum surut. Kali ini banjirnya parah,” kata Yanti, warga Kaligawe.
Pemkot Semarang sebenarnya sudah berupaya melakukan pencegahan banjir dengan membuat saluran gendong di beberapa titik. Namun langkah itu belum bisa mengatasi genangan yang kerap terjadi saat hujan.
Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu ketika meninjau rumah pompa Sringin dan Tengang, Jumat (14/12/2018) mengatakan, sudah ada tiga pompa di Sungai Sringin yang aktif dengan kapasitas satu pompa sekitar 2.000 kubik perdetik.
Mbak Ita sapaan akrabnya menerangkan, dalam dua hari mendatang empat pompa di Sungai Sringin juga akan diaktifkan. Menurutnya, hal itu sebagai langkah antisipasi, apalagi saat ini hujan terus mengguyur Kota Semarang.
Dia mengatakan dengan tiga pompa tersebut jika diaktifkan selama satu jam bisa mengurangi genangan 1-3 centimeter. Dia berharap, ketika rumah pompa di Sringin sudah rampung pengerjaannya pada akhir Desember ini, nantinya dapat mengantisipasi banjir di wilayah Genuk dan sekitarnya.
Untuk Sungai Tenggang saat ini baru dua pompa siap dioperasikan. Pihaknya meminta BBWS Pemali Juana selaku leading sector proyek pembangunan rumah pompa Sungai Tenggang untuk mempercepat proses penyelesaian pembangunan.
“Kalau unit pompanya sudah siap, namun dari segi konstruksinya belum siap 100 persen,” imbuhnya. (*)
editor : ricky fitriyanto