REMBANG (jatengtoday.com) – PT Semen Gresik berkomitmen menjadi perusahaan persemenan kebanggaan nasional yang diperhitungkan di kancah global. Penggunaan teknologi ramah lingkungan yang paling terkini dan modern serta berstandar Eropa menjadi kekuatan tersendiri sehingga produk Semen Gresik mampu menembus pasar non domestik.
Kepala Unit Komunikasi dan Bina Lingkungan PT Semen Gresik Dharma Sunyata mengatakan, selama puluhan tahun pihaknya dipercaya selalu melahirkan produk berkualitas yang sudah terbukti dan teruji. Hingga kini berbagai mahakarya monumental yang dibangun dengan menggunakan produk Semen Gresik masih kokoh berdiri.
Beberapa diantaranya seperti Monumen Nasional (Monas), Masjid Istiqlal, Bendungan Jatiluhur, Stadion Gelora Bung Karno (SGBK), Gedung MPR/DPR, Bandara Juanda, PLTU Pacitan, Tol Benoa Bali, Light Rail Transit (LRT) hingga Jembatan Suramadu yang masuk dalam deretan lima besar jembatan terpanjang di Asia Tenggara. Tak hanya itu, produk Semen Gresik juga digunakan untuk restorasi Candi Borobudur.
Menurut Dharma Sunyata, keterlibatan Semen Gresik dalam kegiatan restorasi candi Buddha terbesar di dunia tersebut merupakan kebanggaan tersendiri. Sebab secara otomatis Semen Gresik juga ikut dalam merawat eksistensi candi yang juga menjadi ikon Jateng tersebut.
“Semen Gresik mendunia dan menjadi kebanggaan nasional adalah komitmen kita,” kata Dharma Sunyata, Jumat (14/8/2020).
Tak hanya melahirkan mahakarya monumental, Semen Gresik juga meraih penghargaan dalam ajang inovasi bergengsi yang diikuti inovator dari berbagai negara. Salah satunya ajang Asia Pacific Quality Organization (APQO) International Conference ke – 25 tahun 2019 yang digelar di Bali. Dua gugus (tim) dari Semen Gresik yakni Rembang Bangkit dan Sumber Angin berhasil meraih predikat 3 Stars yang merupakan anugerah tertinggi dalam kompetisi internasional yang diikuti ratusan peserta dari 19 negara tersebut.
Bahkan Rembang Bangkit dengan inovasi berjudul “Semen Gresik Community Challenge (SGCC)” juga mendapat apresiasi sebagai tim terfavorit kompetisi yang diikuti inovator lintas benua tersebut. Mulai dari Asia, Australia, Eropa, hingga Amerika.
Pengelola Inovasi Semen Gresik, Rahmad Solikin mengatakan penghargaan level internasional ini berhasil diraih berkat budaya inovasi yang terus digalakkan di lingkup perusahaan. Pihaknya terus mendorong agar tiap tahun seluruh karyawan lintas unit mampu menghasilkan karya inovasi yang berkualitas. Sebab, budaya inovasi yang terus tumbuh dan berkembang juga menjadi bagian penting untuk keberlangsungan operasional perusahaan.
Dan hasilnya ternyata menggembirakan. Tahun 2017 misalnya, tercatat hanya ada dua inovasi yang dihasilkan. Lalu tahun 2018 tercatat ada tujuh inovasi. Dan tahun 2019 jumlahnya meningkat lagi menjadi 32 inovasi. Tahun ini ditargetkan jumlah inovasi yang dihasilkan karyawan Semen Gresik lebih banyak lagi dan sekaligus lebih berkualitas.
““Penghargaan level internasional yang berhasil diraih itu juga semakin menunjukkan kekuatan Semen Gresik untuk dapat bersaing tidak hanya di Indonesia, tetapi juga menjadi modal berharga untuk dapat go global,” tandasnya. (*)
editor: ricky fitriyanto