JAKARTA (jatengtoday.com) – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menerbitkan pembaruan informatorium obat Covid-19 dan pedoman pendistribusian vaksin Covid-19 yang akan menjadi salah satu panduan tata laksana penanganan terhadap infeksi virus corona jenis baru di Indonesia.
Kepala Badan POM Penny K Lukito mengatakan, selaku regulator dan pengawas mutu, keamanan, dan khasiat obat, Badan POM menyadari pentingnya ketersediaan informasi obat yang lengkap sebagai acuan bagi tenaga kesehatan yang menangani pasien Covid-19.
Dengan dukungan Tim Ahli dari berbagai latar belakang di bidang kesehatan seperti klinisi, farmakolog, akademisi, dan lainnya, Badan POM kembali menyusun informasi terkait obat-obat utama untuk penanganan Covid-19. Sebelumnya, informatorium edisi pertama telah diterbitkan pada Maret 2020.
“Pembaruan informatorium obat Covid-19 di Indonesia sangat perlu dilakukan,” kata Penny K. Lukito pada acara “Peluncuran Informatorium Obat Covid-19 di Indonesia Edisi 2 dan Publikasi Pelayanan Publik dan Pengawasan Obat Selama Pandemi”, dalam keterangan resmi Badan POM, Kamis (3/12/2020).
Tak hanya informatorium, dalam kesempatan yang sama Badan POM juga menyosialisasikan empat pedoman pelayanan publik dan pengawasan obat selama pandemi Covid-19 yang terdiri panduan pemasukan obat melalui jalur khusus, panduan pengajuan dan pelaksanaan uji klinik selama Covid-19, panduan farmakovigilance dan pengawasan mutu selama Covid-19 serta pedoman pendistribusian vaksin Covid-19.
Selain itu, terdapat panduan terkait penerapan persyaratan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).
“Pembaruan informatorium ini dapat memberikan informasi yang up to date sebagai referensi bagi tenaga kesehatan di seluruh Rumah Sakit Rujukan Covid-19 dan sarana kesehatan lainnya di Indonesia dalam penanganan Covid-19,” lanjutnya pada pertemuan yang dilaksanakan di Aula Gedung C Badan POM itu.
Kepala Badan POM menambahkan pentingnya pembaruan mengingat informasi terkait khasiat dan keamanan obat untuk penanganan Covid-19 bersifat dinamis mengikuti perkembangan penelitian obat Covid-19 terkini.
“Pembaruan yang terus menerus dari informatorium perlu dilakukan mengingat info terkait khasiat keamanan terkait Covid-19 ini sangat dinamis,” kata dia.
Pada acara tersebut, hadir perwakilan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Perwakilan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Luar Negeri, Perwakilan World Health Organization (WHO) Indonesia, Asosiasi/Perhimpunan Dokter Ahli dan Perwakilan Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di seluruh Indonesia. (*)
editor : tri wuryono