SEMARANG (jatengrtoday.com) – Uji coba pengembangan bidang peternakan hingga saat ini masih terus dilakukan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Tengah bersama Karantina Pertanian Semarang. Salah satunya pengembangan ayam kampung yang diberi nama Day Old Chicken Kampung Unggul Balitbangtan (DOC KUB).
Setelah melalui proses vaksinasi dan penelitian, ayam kampung tersebut memiliki siklus unik dan produktif. “Ayam KUB ini terbukti memiliki ñbeberapa keunggulan dibanding ayam kampung pada umumnya. Hanya membutuhkan kurun waktu 5-6 bulan sudah mampu bertelur,” ungkap Kepala Karantina Pertanian Semarang Robert Parlin Sitanggang, Rabu (16/12/2020).
Dijelaskannya, pada usia tersebut, memiliki bobot badan 1.200 – 1.600 gram dan bobot telur 35– 45 gram. “Setiap ekor ayam mampu menghasilkan kurang lebih 160-180 butir telur per tahun,” ujarnya.
Ayam DOC KUB ini, lanjut dia, merupakan hasil seleksi selama enam generasi. Setiap satu generasi membutuhkan 12-18 bulan. “Ayam DOC KUB ini telah melalui proses vaksinasi dan penelitian dari BPTP,” imbuh Robert.
Dari penelitian tersebut, diketahui ayam jenis tersebut memiliki masa mengeram yang berkurang 10 persen dari ayam kampung biasa. “Sehingga ayam cepat bertelur kembali. Ayam tersebut juga lebih tahan terhadap penyakit,” katanya.
Sebagai pilot project pengembangan, lanjut dia, pihak BPTP Jawa Tengah bersama Karantina Pertanian Semarang menyerahkan sebanyak 100 ekor ayam DOC KUB sebanyak 100 ekor kepada Kelompok Tani Kelompok Tani (Poktan) Binaan “Syukur Lestari”, di Dusun Ngrapah, Desa Mendut, Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang, belum lama ini.
Kepala Seksi Karantina Hewan dan Pendamping Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Model Kostratani Karantina Pertanian Semarang, Pratiwi Asmara Wulan berharap pilot project tersebut bisa dikembangkan secara berkelanjutan. “Sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujarnya. (*)
editor: ricky fitriyanto