SEMARANG – Pedagang sembako di Pasar Langgar, Semarang Timur diresahkan beredarnya uang palsu (upal) pecahan Rp 100.000. Diduga, ada pelaku kejahatan yang sengaja mengedarkan upal tersebut dengan sasaran pedagang di Pasar Tradisional.
Salah satu pedagang sembako, Astri mengakui telah dua kali menerima uang Rp 100.000 dari konsumennya yang diperkirakan berusia 40 tahun. Awalnya, ia tidak mencurigai lembaran kertas yang diterima dari perempuan yang tidak dikenal tersebut.
“Pernah dua kali dapat, terakhir kemarin. Karena curiga, setelah saya teliti ternyata palsu. Saya langsung kembalikan kepada orangnya yang beli tadi. Dia biasanya datang pagi-pagi setelah toko buka,” ungkapnya didepan petugas kepolisian, Kamis (12/4).
Sementara, Kapolsek Semarang Timur Iptu Agil Widyas, mengakui telah mendapat informasi adanya hal tersebut dari anggotanya. Dari informasi ini, pihaknya mendatangi lokasi Pasar Langgar untuk melakukan pengecekan.
“Ini untuk antisipasi peredaran uang palsu. Kami harap, para pedagang untuk lebih teliti saat menerima uang dari pembeli,” kata Agil.
Agil mengingatkan, sebentar lagi memasuki bulan Ramadhan. Sehingga, para pelaku kejahatan akan memanfaatkan momen melancarkan aksinya mengedarkan uang palsu tersebut dengan sasaran pedagang di pasar tradisional.
“Kepada para pedagang atau masyarakat lainnya, kalau ada yang menemukan untuk bisa segera melaporkan kepada petugas kepolisian, nanti kita tindaklanjuti,” tegasnya.
Agil menambahkan, pihaknya telah melakukan pengecekan harga bahan pokok di pasar tersebut. Pengecekan ini dilaksanakan mengingat ada informasi terkait harga sejumlah bahan pokok yang naik.
“Setelah kami cek, harga-harga sembako masih stabil. Ini juga untuk mengantisipasi adanya penimbunan sembako,” pungkasnya. (raffa danish)
editor : ismu puruhito