in

Atasi Rob di Pesisir Utara, Jateng Ajukan Rp 3 Triliun untuk Bangun Tanggul

Terkait bentuk penanganan, Ganjar menyerahkan hal itu kepada ahlinya. Tidak harus tanggul laut atau sabuk laut.

Sejumlah warga berjalan menghindari gelombang air laut di pesisir pantai Utara, Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (23/5/2022). (antara foto/harviyan perdana putra)

SEMARANG (jatengtoday.com) – Pemprov Jateng menganjukan bantuan kepada pemerintah pusat untuk menangani banjir rob di pesisir utara.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menjelaskan, dia telah mengajukan dana penanganan rob di sepanjang Pantura Jateng. Total dana yang diajukan ke pemerintah pusat mencapai sekitar Rp 3 triliun.

“Itu untuk penanganan (dari Brebes) sampai ke Rembang sana. Tidak tahu nanti bisanya seberapa, tapi nanti kita bisa pilah area-area yang paling rawan untuk bisa kita tangani,” katanya, Rabu (1/6/2022).

Terkait bentuk penanganan, Ganjar menyerahkan hal itu kepada ahlinya. Tidak harus tanggul laut atau sabuk laut.

“Bentuknya bisa macam-macam. Mana yang paling memungkinkan untuk ditangani ya nanti insinyurnya yang memilih teknologi dan caranya,” papar Ganjar.

Waspada Hingga 7 Juni 2022

Lebih lanjut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, potensi banjir rob di Jateng bakal terjadi hingga 7 Juni 2022.

Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo, menuturkan, potensi banjir rob terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia.

Rob itu terjadi karena adanya fase bulan baru yang menyebabkan terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut. 

Beberapa daerah yang berpotensi banjir rob yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung, dan Bangka Belitung.

Kemudian Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selanjutnya ada di Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Maluku.

Antisipasi

Ganjar pun memutuskan mengambil langkah antisipasi agar tidak terjadi banjir rob, seperti beberapa waktu lalu.

“Bulan Juni-Juli ini akan terjadi (rob) maka saya minta tolong lakukan patroli titik yang rawan, potensi kalau ada tanggul jebol yang mana, dan potensi area yang terkena abrasi mana saja,” terangnya.

Dikatakan, berdasarkan data BMKG, rob tersebut tidak hanya terjadi di wilayah Pantura Jawa Tengah saja tetapi beberapa darah lain. Termasuk wilayah Selatan Kalimantan.

“Jadi sebenarnya banyak (daerahnya). Itulah kemudian kita harapkan dalam penyusunan anggaran disiapkan betul perencanannya sehingga area itu nanti akan mendapatkan prioritas,” jelasnya. (*)