in

19 Hal Agar Artikel Kamu Unik dan Dapat Traffic Tinggi

Mereka yang pakai daftar ini dan mau berlatih, selalu tembus ketika menulis di media dan dapat view tinggi.

(Credit: Pnomariova_Maria)

Mereka yang pakai daftar ini dan mau berlatih, selalu tembus ketika menulis di media dan dapat view tinggi. Terlepas dari alasan finansial dan traffic, daftar ini bermanfaat untuk memastikan artikel atau opini kamu sudah ilmiah dan unik.

Pakai daftar ini ketika editing, jangan tergesa-gesa menekan tombol “Publish”. Bisa kamu pakai untuk kritik, ketika membaca artikel atau buku orang lain. Hanya content yang dibahas di daftar ini.

1

Membingkai-ulang masalah: memperjelas masalah secara spesifik dan melihat dengan perspektif berbeda.

2

Menyampaikan opini pribadi. Bentuknya adalah wawasan-mendalam (insight). Ini yang membedakan artikel opini kamu dari orang lain. Arahkan pembaca ke sini. Semakin banyak opini kamu yang tidak ada di tempat lain, semakin kuat dan unik tulisanmu.

3

Memperlihatkan di mana kualitas dan nilai yang kamu tawarkan. Tulisanmu bisa informatif (hanya informasi terbaik, terupdate) namun arahnya harus menyelesaikan masalah-berat pembaca kamu.

4

Mendaftar manfaat dan kerugian. Kalau perlu, “manfaat dari manfaat”. Sebisa mungkin emosional, tidak hanya rasional.

5

Menjelaskan pendapat dalam bentuk daftar point

6

Mengarah pada subject (topik) spesifik serta membatasi apa yang tidak kamu bahas. Buat pernyataan eksplisit. “Dalam tulisan ini, saya akan bicara tentang … dan tidak membahas …”.

7

Melakukan parafrase ketika bicara tentang sumber lain. Parafrase berarti menyampaikan-ulang dengan bahasa kamu sendiri, demi kejelasan. Parafrase tidak sama dengan “mengutip” dan “meringkas” pendapat orang lain.

8

Kamu bisa kutip sumber-lain secara ilmiah.

9

Membuat semuanya terukur dengan jelas. Kata sifat (adjective) dan kata-keterangan (adverb) sering menghancurkan kredibilitas tulisan. Tulisan yang semestinya “tunjukkan”, berubah menjadi “katakan”. Jangan katakan “merah” jika itu “pink” atau “magenta”. Biarlah pembaca yang memutuskan mau bagaimana ekspresi emosi mereka. Selalu buat keterukuran yang bisa dibayangkan seperti apa.

10

Pembaca tidak tahu apa yang kamu katakan. Jelaskan detail terpenting. Gunakan ukuran tepat.

11

Pakai gambar, infografis, video, atau format lain yang lebih menjelaskan. Selalu berpikir visual karena visual paling dekat dengan pikiran manusia.

12

Tambahkan cerita pribadi, untuk membuktikan kamu punya pengalaman (bisa baik atau buruk) tentang topik yang kamu bahas.

13

Membuat penekanan, penambahan.

14

Membandingkan, menunjukkan kontras.

15

Mengungkapkan alasan (reasoning) dan akibat (effect). Alasan harus argumentatif, ilmiah, dan didasari riset.

16

Menampilkan genealogy (proses pembentukan). Bagaimana ceritanya, sampai ada realitas, pendapat, dll. seperti ini?

17

Menunjukkan faktor-faktor pembentuk, bukan menunjuk ke 1 sebab.

18

Mengungkapkan dan menyunting realitas. Kamu cerdas jika bisa tunjukkan cara kamu melihat (secara berbeda) dan tahu jalan ke sana. Realitas obyektif faktual bisa sama, tetapi cara melihat kamu berbeda.

19

Membuat kesimpulan dan pilihan untuk pembaca.

Jika kebingungan, lihat daftar ini.

Menambahkan, bukan sekadar mengutip. Menjelaskan dengan sequence (urutan pertama, kedua, dst.). Deskriptif, dengan bahasa natural dan kosa kata keseharian (kecuali istilah teknis yang harus ditampilkan apa adanya. Gunakan aksi-reaksi, jangan sebab-akibat. Komparasi (pembandingan), kontras, dan penekanan. Memakai kalimat “hook” sebelum jelaskan sesuatu.

Tips di atas baru ampuh jika kamu latih setiap hari. Jadikan daftar periksa selama menulis. [dm]