SEMARANG (jatengtoday.com) – Api abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan padam gara-gara pengeboran sumur di belakang minimarket yang letaknya tidak jauh dari objek wisata Mrapen. Aliran gas alam yang sebelumnya menyalakan api abadi Mrapen bocor karena sumur buatan tersebut.
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jateng sudah melakukan kajian internal terkait kebocoran gas api abadi Mrapen. Nantinya, akan dilakukan pemetaan jalur gas alam bawah tanah di sekitar Mrapen.
Baca: Infografis: Padamnya Api Abadi Mrapen
“Kami akan melakukan survei di mana jebakan (gas) yang paling besar. Bagaimana pun api Mrapen akan kami pertahankan karena sudah jadi destinasi wisata dan ikon Grobogan,” ucap Kabid Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan (EBT) Dinas ESDM Jateng, Imam Nugroho, Senin (1/2/2021).
Pencarian titik gas tersebut menggunakan alat bernama soil resistivity atau geolistrik. Alat ini untuk mengukur lapisan tanah dan menampilkan jebakan-jebakan atau jalur gas alam. Hasilnya akan tampak dalam bentuk 3 dimensi.
Baca: Selamatkan Situs Api Abadi Mrapen, Sejumlah Opsi Disiapkan
“Nanti akan ditentukan, titik mana yang paling besar, kemudian akan diekploitasi atau dimanfaatkan,” terangnya.
Gas dari titik yang paling besar tersebut akan disalurkan ke lokasi destinasi wisata api abadi Mrapen. Gas akan disalurkan menggunakan pipa.
“Akan dikembalikan ke titik semua karena Mrapen kan sudah terkenal,” terangnya.
Baca: ESDM Jateng: Prosentase Pajak Tambang Mineral Kewenangan Bupati
Butuh Waktu 6 Bulan
Pihaknya optimistis dengan langkah tersebut api abadi Mrapen akan kembali menyala tahun ini. Saat ini sedang dalam tahap kajian bersama Dinas ESDM Kabupaten Grobogan. Kemudian akan dilanjutkan tahap pembangunan.
“Pembangunan sekitar 3-4 bulan. Jadi maksimal 6 bulan ke depan sudah ada hasilnya,” jelasnya.
Jika api abadi Mrapen sudah kembali menyala, Dinas ESDM Jateng meminta agar pengusaha atau warga tidak membuat sumur dan melakukan pengeboran di sekitar Mrapen.
Baca: Erick Thohir Jamin Subsidi Listrik Masih Berlanjut
“Kalau orang ngebor, harus ada izin dulu. Tidak bisa sembarangan,” tegasnya.
Mengenai sumur di belakang minimarket yang menyebabkan api abadi Mrapen padam, tidak akan ditutup. Sebab jika ditutup, justru berbahaya karena dikhawatirkan jalur gas yang sudah terbentuk secara alami bisa berubah dan bocor kemana-mana.
“Lebih baik dimanfaatkan saja. Sebenarnya di seberang minimarket itu ada sumur gas yang selama ini sudah dimanfaatkan warga setempat,” tandasnya. (*)
editor: ricky fitriyanto