SEMARANG (jatengtoday.com) – PT Pupuk Indonesia (Persero) berupaya optimal untuk mempercepat dan menjaga kelancaran distribusi pupuk guna mengantisipasi kebutuhan para petani memasuki masa tanam awal tahun ini. Termasuk berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk penerbitan SK penyaluran pupuk bersubsidi.
Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia (Persero) Gusrizal mengatakan, pihaknya melakukan sejumlah langkah untuk menjaga kelancaran distribusi. Salah satunya telah menerbitkan perintah ke distributor untuk segera menyalurkan ke kios-kios resmi, dan di waktu bersamaan juga terus melakukan koordinasi dengan dinas setempat untuk penerbitan SK alokasi dari Pemerintah Kabupaten/Kota setempat.
“Sejak awal tahun, kami telah menginstruksikan para produsen yang tergabung dalam holding pupuk Indonesia untuk bergerak cepat dan optimal dalam menyediakan pupuk hingga di lini III dan IV,” kata Gusrizal, Sabtu (16/1/2021).
Baca: Kementan Tambah Alokasi Pupuk Bersubsidi
Di Jawa Tengah, Gusrizal meninjau ketersediaan stok di sejumlah daerah dan melakukan pertemuan dengan perwakilan petani di Grobogan dan Blora. Stok pupuk subsidi di Provinsi Jawa Tengah sendiri tersedia sebanyak 231.983 ton.
Dia menerangkan, secara nasional, stok pupuk bersubsidi yang tersedia di lini I hingga lini IV mencapai 1.763.218 ton, terdiri atas 821.423 ton Urea, 551.359 ton NPK, 132.649 ton SP-36, 148.642 ZA dan 109.145 ton organik. Jumlah stok yang disiapkan di lini III dan IV tersebut sekitar tiga kali lipat dari ketentuan stok minimum yang sebesar 552.032 ton.
Selain itu, untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan petani, dan sesuai arahan Kementerian Pertanian, Pupuk Indonesia Grup juga menyediakan pupuk non subsidi di setiap kios-kios resmi agar petani tetap bisa mendapatkan pupuk.
Baca: Pupuk Indonesia Terbitkan Kebijakan Produsen terkait Kartu Tani
“Jumlah pupuk non subsidi bisa menyesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Artinya ketika permintaan meningkat, maka kami pun sudah siap menambah ketersediaan,” ujarnya.
Gusrizal menekankan bahwa pupuk bersubsidi diperuntukkan bagi petani yang sudah terdaftar di e-RDKK dan, di daerah tertentu sudah memiliki kartu tani.
Di samping itu, semua jaringan distribusi Pupuk Indonesia Grup telah diwajibkan melaksanakan protokol pencegahan penyebaran Wabah Covid-19. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah petugas terpapar virus sehingga tidak menggangu pelayanan pendistribusian dan penjualan pupuk.
Baca: Tak Bisa Akses Kartu Tani, Petani Tua Sulit Dapat Pupuk Bersubsidi
“Seluruh distributor dan kios diwajibkan melaksanakan protokol kesehatan. Agar menjaga semua petugas di lingkunan distributor dan kios tidak terpapar, dan tetap melayani dalam penjualan dan penyaluran pupuk,” ujarnya.
Begitu pula dengan petani, Gusrizal meminta agar senantiasa memperhatikan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas. (*)
editor : tri wuryono