in

Antisipasi Lonjakan Kasus, Dua Tempat Isolasi Pasien Segera Difungsikan

SEMARANG (jatengtoday.com) –  Mengantisipasi kemungkinan terjadinya lonjakan penyebaran Covid-19 di Kota Semarang, Pemkot Semarang menyiapkan dua tempat isolasi baru untuk menampung pasien positif. Dua tempat tersebut yakni Gedung Balai Pendidikan dan Latihan (Diklat) di Ketileng dan Gedung Ma’had atau asrama mahasiswa UIN Walisongo Semarang.

Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Semarang, Litany Satyawati mengatakan, dua tempat isolasi tersebut bisa dimanfaatkan selain di Rumah Dinas Wali Kota dan Gedung Islamic Centre.

“Situasi dan kondisi saat ini tidak kunjung membaik. Maka beberapa alternatif tempat isolasi disiapkan. Untuk di Balai Diklat hari ini sudah kami persiapkan sarana prasarananya,” katanya, Kamis (17/6/2021).

Di Balai Diklat tersebut disiapkan sebanyak 38 kamar. “Masing-masing kamar bisa diisi dua orang atau tempat tidur. Jadi, kami menyediakan 76 tempat tidur. Tidak menutup kemungkinan, jumlah tersebut ditambah kalau memang dibutuhkan. Kami masih ada kamar-kamar di ruang belakang yakni asrama 2 sebanyak 38 kamar. Setiap kamar berkapasitas dua tempat tidur,” katanya.

Ruang karantina tersebut disiapkan untuk pasien gejala ringan. “Kalau pasien gejala berat pasti diisolasi di rumah sakit. Misalnya ada pasien yang semula diisolasi di rumah sakit dan mulai membaik, bisa dipindah ke situ. Kami berharap kondisi segera membaik. Masyarakat jangan kendor menerapkan protokol kesehatan. Penyebaran luar biasa terjadi dari beberapa waktu lalu, karena gejala flu biasa, ketika diswab atau tes PCR ternyata positif,” katanya.

Lebih lanjut, kata dia, tren penularan tidak hanya lansia, tapi juga anak muda terpapar Covid-19. “Jadi, yang muda-muda jangan menganggap sudah kebal, kemudian melanggar protokol kesehatan. Hindari kerumunan, bisa memanfaatkan teknologi untuk komunikasi,” ujarnya.

BACA JUGA: RSUD Wongsonegoro Penuh, Pasien Positif Berat dan Kritis Antre di IGD  

Sementara itu, Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof Imam Taufiq mengatakan, pihaknya telah menyiapkan Gedung Ma’had atau asrama mahasiswa UIN Walisongo berlantai empat di Kampus 2 untuk menampung pasien Covid-19.  “Persiapan sudah dilakukan, kemungkinan minggu depan bisa difungsikan,” katanya.

Kapasitas Gedung Ma’had UIN Walisongo mampu menampung sebanyak 600 orang. “Kami menunggu petunjuk dari Pemkot Semarang. Sesuai aturan protokol kesehatan untuk menampung berapa orang, nanti menunggu arahan dari Dinas Kesehatan Kota Semarang,” katanya. (*)

 

editor: ricky fitriyanto

Abdul Mughis