in

Antisipasi Banjir Kaligawe, Dipasang Pompa Berkapasitas 10 Ribu Liter per Detik

SEMARANG (jatengtoday.com) – Banjir di wilayah Semarang Timur, terutama Genuk dan Kaligawe terus diantisipasi. Saat ini, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana telah memasang pompa berjumlah lima unit berkapasitas masing-masing 2 ribu liter per detik.

Pemasangan pompa tersebut ditempatkan di Sungai Sringin dan Tenggang.

“Dengan lima pompa itu, kami pastikan wilayah Semarang Timur aman dari banjir,” kata Kepala BBWS Pemali Juana, Ruhban Ruzziatno, Selasa (8/1/2019).

Dikatakannya, pompa di Sungai Sringin dan Tenggang, telah dipasang. Sebagian masih dalam proses perakitan. “Ada tiga pompa di Tenggang yang masih proses perakitan. Tapi saya kira, pompa Sringin sudah bisa untuk menangani apabila terjadi banjir,” katanya.

Pihaknya mengaku saat ini juga dalam proses integrasi elevasi dengan pompa lain seperti di wilayah Kelurahan Karangroto, yakni di Sungai Babon dan Banjardowo.

“Apabila ketinggian air di beberapa lokasi tersebut mencapai batas tertentu, maka kami akan langsung mengoperasikan pompa Sringin dan Tenggang,” katanya.

Selain melakukan antisipasi tersebut, lanjut Ruhban, masih ada pekerjaan lain yang harus diselesaikan. Yakni efisiensi pompa untuk percepatan pengeringan. “Kami ingin memastikan agar tidak hanya ketika terjadi banjir, tapi genangan air di seluruh wilayah Kaligawe dan Genuk harus kering,” katanya.

Pihaknya mengaku saat ini masih melakukan penelusuran seluruh area sehingga bisa diketahui efektivitas operasional pompa. “Target kami adalah seberapa cepat pompa-pompa ini mampu mengeringkan banjir atau genangan air setelah terjadi hujan,” katanya.

Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, penanganan banjir tidak bisa dilakukan hanya dari pemerintah saja. Meski pompa dengan kapasitas besar sekalipun telah terpasang, perlu kesadaran masyarakat untuk mencegah terjadinya banjir.

“Sistem tidak akan berfungsi jika masyarakat masih membuang sampah sembarangan, saluran ditutup. Untuk mengatasi banjir harus bersama-sama,” katanya.

Hingga Mei 2019 mendatang, penanganan banjir akan terus dilakukan. Yakni peninggian jembatan Kaligawe, pembuatan tanggul Sungai Banjir Kanal Timur (BKT) dan perapian penyempurnaan sistem dari pompa yang terpasang.

“Pompa memang sudah aktif, tapi juga perlu memastikan tanggul-tanggul berfungsi baik,” katanya.

Hal yang tidak kalah penting adalah semua masyarakat harus turut berperan dalam menjaga lingkungan. Ia meminta agar jangan sampai terjadi penyumbatan saluran drainase akibat sampah yang dibuang sembarangan. (*)

editor : ricky fitriyanto