SEMARANG (jatengtoday.com) – Mau tidak mau, kantor DPRD Jateng, Jalan Pahlawan Semarang harus dirombak. Pasalnya, tahun depan, setelah Pileg 2019, jumlah anggota dewan bertambah. Dari 100 orang menjadi 120 orang. Sayang hingga saat ini, belum ada konsep pasti terkait perombakan tersebut.
Sekretaris DPRD Jateng, Indra Surya mengakui, gedung berlian setinggi lima lantai saat ini tidak memenuhi standar untuk menampung 100 anggota dewan. “Standarnya, tidak cukup. Ini saja sudah umpel-umpelan,” ucapnya, Kamis (5/7).
Dibeberkan, sebenarnya dulu sudah dibuat rencana penambahan gedung, persis di sebelah kantor DPRD Jateng yang sekarang. Tingginya sama, yakni 5 lantai. Gedung itu menyediakan satu ruangan khusus untuk masing-masing anggota dewan.
“Jadi ada ruang komisi, ada ruang khusus anggota dewan. Kalau sekarang kan hanya ruang komisi saja, tidak ada ruangan khusus anggota dewan,” paparnya.
Rencana pembangunan itu sudah sampai tahap detailed engineering design (DED). Bahkan sudah dibuat maket dan dipajang di lobi kantor DPRD. Dalam maket itu, juga tampak ada lahan parkir bawah tanah. “Saat itu kebutuhan anggarannya sekitar Rp 13 miliar,” tuturnya.
Sayang, setelah rencana sudah matang, pihaknya mendapat surat dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Isinya, pemerintah pusat menolak rencana pembangunan gedung baru tersebut. “Karena tidak ada anggaran, ya tidak jadi dibangun,” bebernya.
Setelah rapat evaluasi pelaksanaan anggaran, lanjutnya, pihaknya baru mengusulkan penambahan ruang lagi. Hanya saja, sampai saat ini, belum ada konsep seperti apa penambahan ruangnya. Apakah masih sama seperti konsep penambahan gedung, atau hanya tambal sulam gedung lama.
Jika memang harus tambal sulam, harus ada tim evaluasi gedung yang sekarang. Apakah bisa dan kuat jika mau tambah lantai. “Intinya, kami perlu tambahan 96 ruang tahun depan,” tegasnya.
Soal kebutuhan anggaran, bisa dipastikan jauh lebih tinggi dari rencana awal. Pasalnya, nilai rupiah sudah berubah. Harga-harga material bangunan pun beda. Termasuk peralatan kantor seperti meja, kursi, dan lain sebagainya. “Ke depan akan dihitung lagi dengan harga sekarang. Rencananya akan diusulkan lewat anggaran murni tahun 2019. Nanti lihat dulu, regulasinya seperti apa,” katanya.
Jika memang anggarannya baru bisa dialokasikan pada 2019, praktis waktu pembangunan gedung sangat mepet. Jadi para anggota DPRD Jateng yang terpilih pada Pileg 2019 terancam tidak punya kantor. Apalagi ada wacana, pembangunan kantor baru, harus merobohkan kantor lama.
“Kalau belum jadi, ya sementara memanfaatkan ruang-ruang yang ada dulu. Seperti kantin dewan, digeser dulu. Ruang rapat pimpinan, dan ruang-ruang yang selama ini jarang dipakai,” tuturnya. (ajie mh)
editor : ricky fitriyanto