JAKARTA (jatengtoday.com) – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan bahwa aktivitas Gunung Merapi masih tinggi, sehingga tetap memertahankan status level III atau siaga. Hal itu berdasarkan hasil laporan monitoring terkait perkembangan aktivitas Gunung Merapi terhitung sejak Jumat (11/12) hingga Kamis (17/12).
Dikutip dari laman BNPB, Sabtu (19/12/2020), dalam laporan itu disebutkan bahwa secara visual, cuaca di sekitar Gunung Merapi secara umum terpantau cerah pada pagi hari, sedangkan siang hingga malam hari berkabut. Asap berwarna putih terpantau dengan intensitas ketebalan tipis hingga tebal dan bertekanan lemah.
Tinggi asap maksimum 150 meter teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Ngepos pada tanggal 15 Desember 2020 pukul 07.45 WIB.
Selanjutnya, guguran teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan dengan jarak luncur maksimal sejauh 1,5 kilometer ke arah hulu Kali Senowo di sektor barat laut pada tanggal 14 Desember pukul 08.42 WIB.
Berdasarkan hasil analisis morfologi area puncak yang diambil menggunakan kamera foto dari sektor barat daya tanggal 15 Desember terhadap tanggal 11 Desember 2020 menunjukkan adanya sedikit perubahan morfologi area puncak karena aktivitas guguran. Kemudian dari data drone tanggal 14 Desember 2020 tidak teramati adanya material baru atau kubah lava baru.
Kegempaan
Adapun menurut analisis kegempaan, pada pekan ini tercatat 217 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 1.621 kali gempa Fase Banyak (MP), 6 kali gempa Low Frekuensi (LF), 284 kali gempa Guguran (RF), 303 kali gempa Hembusan (DG) dan 9 kali gempa Tektonik (TT). Apabila dibandingkan dengan pekan lalu, intensitas kegempaan pada minggu ini lebih rendah.
Berikutnya dari sisi deformasi, jarak tunjam EDM di sektor barat laut dari titik tetap BAB ke reflektor RB1 tercatat berkisar pada jarak 4.038,727 meter hingga 4.039,087 meter; dan dari BAB ke reflektor RB2 pada kisaran 3.853,442 meter hingga 3.853,816 meter.
Selanjutnya baseline GPS Klatakan – Plawangan berkisar pada 6.164,06 meter hingga 6.164,07 meter. Menurut data deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan adanya laju pemendekan jarak sebesar 9 cm/hari.
Hujan Lahar
Adapun lebih lanjut mengenai pantauan hujan lahar, BPPTKG mencatat pada minggu ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan tertinggi sebesar 44 mm/jam selama 70 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 11 Desember 2020. Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
Melihat dari data perkembangan dan hasil analisis tersebut, Kepala BPPTKG Hanik Humaira memberikan kesimpulan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi, sehingga status aktivitas masih dalam tingkat ‘Siaga’. “Aktivitas vulkanik G. Merapi masih cukup tinggi,” kata Hanik.
Masyarakat diimbau agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. “Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tutupnya. (*)
editor : tri wuryono