SEMARANG (jatengtoday.com) — Aksi tolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang berlangsung di depan gedung DPRD Jawa Tengah, Kamis (8/9/2022) memanas.
Ribuan massa gabungan dari unsur mahasiswa dan buruh pun hampir merobohkan gerbang DPRD. Mereka berusaha merangsek masuk dengan menggoyang-goyangkan gerbang.
“Buka, buka, buka pintunya, buka pintunya sekarang juga,” teriak massa.
Pantauan di lokasi, barisan yang dibentuk mahasiswa semakin kuat.
Sebagian yang berada di bagian depan terlihat menaiki pagar dan meneriakkan sumpah serapah. Sementara massa bagian belakang ada yang melempari botol minum.
Karena situasi semakin memanas, ratusan aparat beserta kendaraan water canon pun disiagakan. Apalagi melihat pagar berduri sudah terlebih dulu dirusak massa.
Kabagops Polrestabes Semarang AKBP Albertus Recky Robertho yang berdiri di atas mobil komando kepolisian meminta massa untuk tenang.
“Harap tenang, sesuai kesepakatan awal ini aksi damai,” ucapnya.
Recky pun sempat mengingatkan mahasiswa agar tidak terprovokasi. Namun, imbauan tidak digubris. Mahasiswa tetap berteriak dan berupaya membuka paksa gerbang gedung dewan.
“Silakan buka gerbangnya Pak Polisi. Kalau dibuka, saya jamin, massa pasti bisa dikondisikan,” ucap salah satu orator.
“Kami tidak ingin ricuh. Kami hanya masuk untuk membacakan tuntutan aksi,” lanjutnya.
BACA JUGA:Â
Harga BBM Mencekik, KSPI: Cari Untung di Tengah Kesulitan Rakyat
Aktivis PMII Semarang Kepung Gubernuran Tolak Kenaikan Harga BBM
Aksi yang dimulai sejak siang ini pun berakhir damai. Massa mulai membubarkan diri saat hari sudah petang. (*)
editor: abdul mughis