SEMARANG (jatengtoday.com) – Sikap pemilih pada Pilpres 2019 mendatang diprediksi bakal berubah. Yulianto melihat, warga Jateng lebih suka sosok yang andap asor, kebapakan, komunikatif, dan berwibawa.
“Seperti Airlangga Hartarto. Sosok yang sepertinya diidamkan pemilih di Jateng. Bukan yang ambisius atau banyak tampil di publik,” terangnya dalam diskusi politik bertajuk ‘Partai Golkar dan Konfigurasi Politik Jawa Tengah Menuju 2019’ di salah satu cafe di Semarang, Sabtu (28/7).
Hari ini (28/07/2018) Komunitas @TentangGolkar kembali mengadakan Diskusi Publik dengan tema “”. Diskusi kali ini sedikit berbeda dengan diskusi sebelumnya, karena turut membahas gugatan yang dilayangkan oleh Partai Perindo terhadap UU No.7 Tahun 2017 mengenai pembatasan masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden.
Diskusi ini dihadiri oleh Ketua DPD II Partai Golkar Semarang H. Petit Widi Atmoko dan Pengamat Politik yang juga Dosen FISIP Universitas Diponegoro Drs. Muchamad Yulianto, M.Si.
Menurutnya, politikus dari Partai Golkar itu layak dijajarkan dengan nama-nama besar seperti Mahfud MD, Muldoko, Gus Romy, dan tokoh-tokoh lain yang selama ini disebut-sebut sebagai kandidat cawapres. Pasalnya, di Jateng, kata Yulianto, posisi Partai Golkar akan tetap mendominasi dan stabil di 3 besar.
“Partai Golkar akan tetap mendominasi , karena Partai Golkar selalu menjadi perbincangan di masyarakat, hal ini tidak terlepas dari karakter pemilih Golkar yang khas,” tegasnya.
Ketua DPD II Partai Golkar Semarang, Petit Widi Atmoko menambahkan, keyakinannya bahwa Jokowi akan lebih nyaman jika pengganti Jusuf Kalla sebagai pendampingnya adalah Airlangga Hartarto.
“Secara Bahasa tubuh, Pak Airlangga berasal dari Jawa, satu alumni dengan Jokowi, saya yakin Jokowi lebih nyaman kalau yang menggantikan Pak JK di 2019 adalah Airlangga Hartarto. Selain itu Pak Airlangga juga figur yang bisa mengkonsolidasikan koalisi, senior partai dan eksternal,” tegasnya. (ajie mh)
Editor: Ismu Puruhito