Warna adalah elemen dalam desain yang mendapatkan perhatian khusus. Film dengan “color grading” tepat, bisa membuat penonton betah dan mengulang adegan yang mereka tonton. Kemasan produk dengan kombinasi warna tepat, bisa membuat konsumen membeli. Programmer membutuhkan desainer, untuk menerapkan warna ke dalam “material” aplikasi. Hidup lebih hidup kalau berwarna.
Mencari kombinasi warna, tidaklah mudah. Untuk meniru dan memodifikasi, sangat mudah. Kita tahu, warna memiliki code: RGB, CMYK, HSL, dan LAB. Teorinya panjang, tidak saya bicarakan di sini. Yang akan kita pelajari di sini, bagaimana cara meng-extract gambar untuk kita deteksi apa saja warnanya. Saya tidak suka berdebat “warna ini namanya apa”, terutama dengan perempuan yang punya anggapan sendiri tentang “magenta” dan “violet”. Desainer dan programmer yang mengerti warna, lebih suka menunjukkan code warna.
Adobe Color Theme
https://color.adobe.com/create/image
Mencari Kombinasi Warna dan Theme dari Image
Siapkan gambar yang mau di-extract. Kamu bisa cari inspirasi dari Dribbble atau Behance. Bisa dari foto di hape atau dari website. Kalau nggak bisa di-save, screenshot saja, dengan mengusapkan 3 ujung jari ke bawah layar Android.
Ini contoh image yang akan kita extract warnanya.
Buka link ini untuk upload file gambar yang kamu punya.
Fitur Ampuh Adobe Color
Apa hebatnya link ini dibandingkan color extractor lain?
✔ Tidak perlu register, tidak harus punya akun Adobe.
✔ Hasil Adobe Color: daftar warna, lengkap dengan code, dan siap diterapkan untuk desain.
✔ Mengenal 4 sistem warna terpopuler: RGB, CMYK, HSV, LAB. Bukan hanya hexcode untuk web.
✔ Blind-color friendly. Bisa menemukan desain yang ramah bagi mereka yang buta warna.
✔ Terdapat theme, color harmony, dan gradasi.
Mari melihat detail fitur Adobe Color ini.
Adobe menyediakan ekstraksi warna beragam: colorful, bright, muted, deep, dan dark. Setiap image yang memperhatikan kombinasi warna, dibuat berdasarkan theme. Adobe bisa menguraikan warna ini sesuai theme. Sudah ada tombol “Copy” kalau mau pakai.
Selain theme, Adobe Color bisa kamu pakai untuk menentukan gradasi sampai beberapa tahap. Ini merupakan fitur lanjutan yang bisa dipakai untuk desain icon, background, dll. Selain itu, semua warna dikodekan sesuai sistem warna: RGB, CMYK, HSV, dan LAB. Code warna ini bisa dipilih untuk copy-paste.
Fitur berikutnya, untuk menemukan “color harmony”. Adobe Color bisa menguraikan harmoni warna. Color Harmony di Adobe Color meliputi: analog, monochrome, triad, complementary, double split complementary, square, compound, shade, dan custom.
Adobe Color buatan Adobe. Nggak perlu saya jelaskan topnya Adobe, perusahaan aplikasi desain yang memproduksi Photoshop, After Effects, Premiere, Illustrator, dll.
Kalau di link lain, yang kamu dapatkan hanya “warnanya apa saja”, sedangkan di link ini, lebih dari itu. Adobe punya konsep lain tentang penguraian warna (color extraction).
Setiap desain, dalam hal warna, dianggap bagus kalau kita bisa temukan “theme” di dalamnya. Theme yang tepat, membuat orang merasakan kombinasi warna di dalamnya. Misalnya: gradient Instagram, bikin orang merasa ceria.Tanpa theme, desain tidak “berbicara”.
Yang ditemukan setelah penguraian warna di Adobe Color Theme adalah hasil yang lengkap. Color wheel, extract theme, extract gradient, dan accessibility tool. Mantapnya lagi, semua code warna ditampilkan, dalam format RGB, CMYK, HSL, dan LAB.
Jadi, kalau menguraikan warna dari suatu image, kita tidak hanya memerlukan “warnanya apa saja”. Kita harus temukan “theme” di balik desain itu dan apa yang terjadi jika kita terapkan dalam desain.
Dribble dan Behance, tempatnya desainer dan programmer pamer karya. Kita bisa belajar dari sana, mencari inspirasi, dan pamer karya. Tujuan kita bukan meniru melainkan menjadi lebih mahir dalam mengerti bagaimana desainer lain menerapkan warna dalam desain mereka. Meniru itu bagus dalam tahapan menguasai teknik desain.
Terapkan warna yang bagus di desain kamu, dengan Adobe Color. [dm]