SEMARANG (jatengtoday.com) – Penurunan permukaan tanah terjadi di jalur Tol Semarang-Demak. Karena itu, warga diminta melepaskan lahan karena tidak layak digunakan sebagai permukiman atau tempat tinggal padat penduduk.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo saat meninjau pembangunan Tol Semarang-Demak, Selasa (26/1/2021).
Baca: Jalan Tol Kayuagung-Palembang Resmi Dioperasikan
Dikatakan, wilayah yang kini mulai terbangun konstruksi dasar tol tersebut mengalami penurunan muka tanah yang sangat tinggi. Sehingga sebenarnya tidak ideal untuk tempat tinggal dengan tingkat kepadatan tinggi.
“Jadi (sebenarnya) tidak layak (ditinggali), nah mudah-mudahan ini bisa menyelesaikan (persoalan),” ujarnya.
Baca: Tarif Tol Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang Naik Mulai 17 Januari, Ini Rinciannya
Pembangunan Tol Semarang-Demak ini, lanjutnya, tidak hanya soal membangun jalan. Desainnya juga untuk mengendalikan banjir dan mengelola air.
“Sehingga saya terima kasih pada masyarakat sekitar yang sudah mendukung. Tapi yang belum kita akan bantu untuk menyelesaikan karena ini memang untuk masa depan masyarakat yang lebih banyak,” terangnya.
Baca: Tolak Perpanjangan PPKM, PHRI Jateng: Kalau Dipaksakan Bisa Terjadi PHK Massal
Kendala pembebasan lahan selalu menjadi cerita dalam setiap pembangunan. Karena itu, dia meminta pengelola proyek untuk menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat.
“Perlu ada tim komunikator. Itu akan mengedukasi, desain besar akan ada dampak itu harus jujur disampaikan pada mereka,” tegasnya.
Baca: Petani di Karanganyar Kekurangan Pupuk Bersubsidi, Ternyata Ini Biangnya
Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak seksi II ditargetkan oleh Kementerian PUPR rampung pada Juni 2022.
Saat ini progres pembangunan seksi Sayung-Demak sudah mencapai 30,53 persen untuk pembebasan lahan dan 10,56 persen untuk fisik.
Baca: 173 Pengungsi Merapi di Glagaharjo Dipulangkan
Jalan Tol Semarang-Demak dibangun dengan skema Kerja Sama Badan Usaha dengan Pemerintah (KPBU).
Jalan tol ini terbagi menjadi dua seksi, seksi I (Semarang-Sayung) sepanjang 10,69 km dan seksi II (Sayung-Demak) sepanjang 16,31 kilometer. (*)
editor: ricky fitriyanto